get app
inews
Aa Text
Read Next : Longsor dan Banjir Bandang Terjang KBB, 80 Jiwa Diungsikan ke Tempat Aman

Rencana Relokasi Warga Cilengkong, BPBD KBB Tunggu Kajian Geologi di Lokasi Longsor

Jumat, 22 April 2022 - 13:13:00 WIB
Rencana Relokasi Warga Cilengkong, BPBD KBB Tunggu Kajian Geologi di Lokasi Longsor
BPBD KBB dan tim geologi akan melakukan kajian keamanan kontur tanah di wilayah Kampung Cilengkong, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, yang diterjang banjir bandang dan longsor. (Foto: Istimewa)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Kajian geologi akan segera dilakukan oleh tim geologi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kajian tersebut untuk memastikan keamanan kondisi tanah di lokasi longsor di Kampung Cilengkong, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga.

Seperti diketahui, wilayah tersebut diterjang longsor dan banjir bandang, pada Jumat 15 April 2022 lalu. Akibat bencana itu mengakibatkan akses vital jalan desa sepanjang 5 kilometer lumpuh setelah tertimbun longsor di 10 titik. 

Selain menutup akses jalan, longsor dan banjir bandang juga menerjang 25 rumah dengan rincian 10 rusak berat dan sisinya rusak ringan. Sehingga pascakejadian itu tingkat kerawanan potensi pergerakan tanah dikhawatirkan masih akan terjadi. 

"Kajian geologi untuk memastikan keamanan kontur tanah di kawasan tersebut masih aman dihuni atau tidak. Nanti hasil rekomendasinya seperti apa, sebagai tindaklanjut ke depannya," kata Kepala BPBD KBB, Duddy Prabowo, Jumat (22/4/2022).

Menurutnya, sejauh ini warga korban longsor serta yang rumah masih terancam longsor susulan diungsikan ke rumah kerabatnya untuk sementara waktu. Sebagian ada juga yang menempati balai RW dan madrasah karena kondisinya lebih aman.

"Rumah yang rusak berat itu ada 10, jadi nanti hasil kajian geologi bisa memastikan apakah warga yang rumahnya rusak parah itu harus direlokasi atau tidak," katanya. 

Sedangkan untuk jalan yang tertimbun longsor, petugas terus melakukan pemantauan dan pembersihan sisa-sisa material longsor. Sebagian titik jalan sudah terbuka dan bisa dilalui, namun memang ada dua titik jalan yang terputus total jadi harus membuat jalan baru.

"Untuk memperbaiki ulang cukup berat dan membahayakan juga, karena kondisinya tidak bisa dilewati. Jadi opsinya membuat jalan baru yang lebih aman bagi warga," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut