Relokasi Warga Terdampak Tanah Bergerak di Purwakarta Masih Tertahan

PURWAKARTA, iNews.id- Relokasi 86 KK terdampak bencana tanah bergerak di Kampung Cirangkong, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, masih tertahan. Pasalnya, tempat baru yang sudah disiapkan harus dipastikan secara akurat apakah potensial bergerak atau pun tidak.
Badan Geologi pun dilibatkan dalam pengkajian mengenai kontur tanah relokasi seluas 5 hektare milik Perhutani dengan jarak sekitar 3 km dari permukiman. Jika tanahnya berkontur sama dengan di Kampung Cirangkong maka bahaya akan tetap mengancam bagi 86 KK ini.
Camat Tegalwaru, Purwakarta, Beny Primiadi mengatakan, relokasi warga masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi. Setelah dikaji dan kesimpulannya ternyata lahan relokasi aman menjadi permukiman, baru dilakukan pembicaraan antara Pemkab Purwakarta dengan Perhutani.
"Sementara ini warga masih menempati posko pengungsian sembari menunggu hasil kajian. Kalau hasil kajiannya ternyata tanahnya potensial bergerak ya tidak mungkin direlokasi ke tempat itu," kata Beny kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (16/2/2021).
Dia menyebutkan, warga terdampak terdapat di Blok To'o RT 05/06; Blok Udung RT 14/06; Blok Arod RT 15/06; Blok Nana RT 15/6; dan Blok Ukek RT15/6. Akibat tanah bergerak sebuah majlis taklim, masjid, Pos Kamling Posyandu dan Musala rusak berat.
Editor: Asep Supiandi