get app
inews
Aa Text
Read Next : Menhan Prabowo Serahkan Dua Kapal Perang : Tekad Kita Miliki TNI AL yang Kuat

PT Len Modernisasi KRI Usman Harun, Upgrade Sistem Persenjataan Setara Kapal Perang Baru

Selasa, 30 November 2021 - 08:34:00 WIB
PT Len Modernisasi KRI Usman Harun, Upgrade Sistem  Persenjataan Setara Kapal Perang Baru
PT LEN memodernisasi KRI Usman Harun agar sistem persenjataannya setara dengan kapal perang baru. (Foto: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - PT Len melakukan modernisasi sistem persenjataan KRI 359 Usman Harun yang telah berusia 15 tahun. Combat system kapal perang sudah usang sehingga harus ditingkatkan atau dipercanggih agar dapat meningkatkan kemampuan operasinya. 

Combat system (sistem kemampuan tempur) adalah brainware dari sebuah kapal perang. Keselarasan fungsi dan kendali antara sistem sensor dan senjata di kapal perang merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan operasi di kapal perang. Peran sentral inilah yang diemban oleh sebuah combat system.

Dalam ruang lingkup modernisasi Mid Life Modernization (MLM), PT Len dan Thales akan memasang Combat Management System, radar pengawasan udara dan permukaan, radar kendali, dan sistem kontrol penembakan elektro-optik (eo), hingga tactical multi-purpose R-ESM system.

Direktur Bisnis dan Kerja Sama PT Len Wahyu Sofiadi mengatakan, Len memiliki tujuan untuk selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keunggulan TNI dalam menjaga kedaulatan Negara. Program kerja sama modernisasi ini akan memberikan kontribusi besar pada kemandirian industri pertahanan Indonesia.

Tanpa harus membangun kapal perang dari awal, setelah proses modernisasi tersebut kecanggihan KRI Usman-Harun akan selevel dengan kapal Frigat Kelas Martadinata yang baru. Sehingga dapat memperpanjang usia beroperasinya kapal perang serta meningkatkan kemampuan TNI AL dengan biaya lebih efektif.

“Dalam pekerjaan ini Len sebagai main contractor-nya. Karena pengalaman Len sebagai mission system integration lebih cocok ketimbang Thales atau principal lain yang fokus hanya sebagai sub-system integrator (combat system, navigation system, communication system),” kata Direktur Bisnis dan Kerja Sama PT Len.

Len sebagai industri dalam negeri, ujar Wahyu Sofiadi, akan menjadi owner atas semua detail teknis KRI Usman Harun setelah modernisasi. Hal ini akan memudahkan jika ke depan, dilakukan pembaruan teknologi. 

Dalam arti, Len bisa melakukan integrasi teknologi baru tanpa harus melakukan kontrak dengan principal lain. Hal ini akan memberikan efisiensi waktu dan biaya untuk TNI AL.

“Len juga akan memasang produknya sendiri, yaitu Tactical Data Link, dan Integrated Communicatin System serta melibatkan perusahaan lokal galangan kapal dan perbaikan meriam,” ujar Wahyu Sofiadi.

Hingga akhir 2021 ini, tuturnya, PT Len diharapkan dapat menyelesaikan semua pekerjaan engineering KRI Usman Harun yang meliputi desain moderenisasi combat system, sistem navigasi, sistem komunikasi dan desain moderenisasi platform kapal. “Kegiatan di kapalnya sendiri baru akan dimulai di tahun depan," tuturnya.

Kapal perang ini pertama kali diluncurkan pada Juni 2001 yang dibangun BAE Systems Marine untuk Angkatan Laut Brunei Darussalam dengan nama KDB Bendahara Sakam. Akan tetapi, kapal ini ditolak oleh pelanggan karena masalah sengketa kontrak.

Akhirnya, November 2012, KDB Bendahara Sakam dibeli oleh TNI Angkatan Laut dan namanya diganti menjadi KRI Usman Harun. Kapal kemudian didatangkan ke Indonesia pada pertengahan September 2014.

KRI Usman Harun memiliki panjang 95 meter, lebar 12,7 meter, dengan berat 2.300 ton dan kemampuan mesin 4 x MAN 20 RK270 Diesel, serta memiliki kecepatan 30 knot.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut