Program Ridwan Kamil Mulai Tunjukkan Hasil, Petani Milenial Panen Puluhan Ton Jagung Hibrida

BANDUNG, iNews.id - Sejak digulirkan awal 2021 lalu, program Petani Milenial yang digagas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai menunjukkan hasil. Itu ditandai dengan panen perdana jagung hibrida oleh empat petani milenial binaan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dinas TPH) Provinsi Jabar di lahan Satpel Cikadu Balai Benih Holtikultura (BBH) Dinas TPH Jabar, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/6/2021). 

Kepala Dinas TPH Jabar Dadan Hidayat mengatakan, setiap petani milenial menggarap lahan seluas satu hektare untuk komoditas jagung hibrida. Penanaman jagung dilakukan pada 26 Februari 2021. 

Baca Juga

Luar Biasa, Bocah 7 Tahun Urus Ibunya yang Sakit Menahun

"Ini menjadi panen pertama bagi petani milenial binaan Dinas TPH Jabar. Hasil panen dibeli oleh PT Crowde Membangun Bangsa. Selain melakukan pembinaan dan pelatihan, kami lebih dulu mencari offtaker, meminjamkan lahan, dan mempermudah mereka mengakses permodalan di perbankan," kata Dadan di Bandung, Kamis (24/6/2021). 

Dadan mengemukakan, satu hektare lahan menghasilkan 5,5-6 ton jagung hibrida dan dijual seharga Rp5.000 per kilogram. Jika ditotalkan, setiap petani milenial mampu mendapatkan pendapatan kotor senilai Rp27,5 juta.

Baca Juga

Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Pegawai Kontrak Cantik, Oknum PNS Dilaporkan ke Polisi

Sebelum membudidayakan jagung hibrida, lanjut Dadan, petani milenial menjalani proses seleksi secara luring dengan melibatkan kepala desa di Kecamatan Cikadu dan Dinas TPH Kabupaten Cianjur.

Baca Juga

Terima Bantuan 25.000 Botol Suplemen Kesehatan, Ridwan Kamil Prioritaskan Nakes Zona Merah

Menurut Dadan, ada 116 petani milenial yang mendaftar. Dari jumlah tersebut, hanya empat petani milenial yang memenuhi syarat, seperti syarat usia 19-39 tahun dan lolos BI Checking. 

"Pemilihan komoditas jagung disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Saat ini, Jabar saja membutuhkan 3 juta ton jagung setiap tahun. Namun, hanya bisa memenuhi sekitar 1,5 ton jagung. Dari situ, kami melihat potensi pasar jagung terbilang besar," ujarnya. 

Baca Juga

Viral Video Muda-Mudi Mabuk sambil Dengar Lagu Opick, Netizen: Ini Penistaan Agama

"Untuk tahap selanjutnya, kami akan beralih ke komoditas tanaman hias dan ubi jalar. Ini disesuaikan dengan komoditas untuk program Petani Milenial Juara. Tentunya, pemilihan kedua komoditas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kami sudah memiliki offtaker untuk dua komoditas itu," tutur Dadan. 

Selain pembinaan dan pendampingan, petani milenial komoditas jagung mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran dalam usaha tani. Mereka dilatih bagaimana membudidayakan jagung dengan benar dan merespons permasalahan yang ada selama proses budidaya. 

Baca Juga

Viral Jenazah Covid-19 di KBB Hanya Dimakamkan Keluarga, Ini Faktanya

Dadan menuturkan, selain untuk meregenerasi petani dan mengubah wajah pertanian menjadi lebih segar, pihaknya berupaya menciptakan wirausaha baru di bidang pertanian. 

"Setelah memanen hasilnya, mereka tentu mengetahui banyak hal tentang cara membudidayakan jagung hibrida dengan baik dan termotivasi untuk kembali memanen jagung secara mandiri," ucap Kadis TPH Jabar. 

Salah satu petani milenial binaan Dinas TPH Jabar Abdul mengatakan, banyak pelajaran dan pengalaman yang dia dapatkan selama membudidayakan jagung, seperti menghadapi serangan ulat grayak.

"Saya juga jadi tahu bagaimana menanam jagung dengan baik dan benar, seperti jarak tanam tidak boleh terlalu rapat. Jika terlalu rapat, itu akan berpengaruh pada hasil panen," kata Abdul.

Editor: Agus Warsudi