get app
inews
Aa Text
Read Next : 73 Santri Positif Covid, Pondok Pesantren di Indramayu Lockdown

Pesantren di Tasikmalaya Ini Cetak Hafiz Alquran dari Bangunan Bekas Pabrik

Minggu, 25 April 2021 - 18:41:00 WIB
Pesantren di Tasikmalaya Ini Cetak Hafiz Alquran dari Bangunan Bekas Pabrik
Seorang santri tengah mengikuti pelajaran hafalan Alquran di Pondok Pesantren Laskar Langit, Tasikmalaya. (Foto: iNewsTv/Asep Juhariyono)

TASIKMALAYA, iNews.id - Siapa sangka, sebuah pondok pesantren (ponpes) yang menempati bangunan bekas pabrik dan bukan lahan sendiri mampu melahirkan para penghafal Alquran. Keterbatasan sarana dan prasarana ternyata bukan penghalang untuk mengukir prestasi, seperti ditunjukkan oleh ponpes ini.

Ponpes Laskar Langit, Jalan Cirahong, Kampung Zaenal, Desa Margaluyu, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, berdiri sejak tahun 2012. Sejak saat itu sudah banyak santriawan dan santriawati jebolan ponpes ini hafiz Alquran. Tidak hanya itu, para santri juga dibekali ilmu pertanian dan peternakan agar mereka mandiri ketika berada di tengah masyarakat. 

"Para santri diberikan pendidikan bagaimana cara bercocok tanam hidroponik dan berternak, sehingga nantinya bisa menjadi seorang santri yang memiliki jiwa wirausaha. Plus penguasaan sejumlah ilmu bela diri dan tinju agar mereka juga berprestasi di bidang olahraga," kata salah seorang ustaz pengajar, Muhammad Al Jabar, Minggu (25/4/2021).

Menurutnya, bagi santri yang berprestasi, untuk SD, SMP dan SMA akan disekolahkan di sekolah yang terbaik agar mendapatkan ilmu yang lebih baik pula. Sementara bagi yang sudah lulus SMA, maka pihak ponpes juga akan menguliahkan mereka, seperti saat ini ada yang kuliah di Madinah dan di Mesir.

Saat ini para santri rata-rata sudah menghafal Alquran mulai dari dua juz ke atas dan itu mereka mulai dari nol. Sementara bagi mereka yang memiliki kemampuan menghafal lebih baik, setahun bisa hafal hingga 30 juz. 
 
Dia juga menyebutkan, Ponpes Laskar Langit sebenarnya berada di dua lokasi, yang di Desa Margaluyu, Kecamatan Manonjaya, adalah untuk santri putra. Lokasi tersebut bekas pabrik yang diusulap mejadi pesantren.

Adapun untuk santriwati belajar di salah satu bangunan masjid dan asrama di kawasan Condong, tidak jauh dari eks pabrik tersebut. 

"Santri yang merupakan anak yatim piatu dan anak jalanan kurang mampu, kami gratiskan. Harapan ke depanya ada dermawan yang mau membantu  menjadi donatur agar pondok pesantren memiliki tempat yang bagus dan memadai," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang santri, Ahmad Ghaly Muhajib (12), mengaku sudah sejak dari kelas tiga sekolah dasar. Dia merupakan seorang anak yatim pasangan Ai Rodiah dan almarhum Mubaroq, warga Kampung Cienteung, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, memiliki ketertarikan untuk menjadi hafiz Alquran di Ponpes Laskar Langit ini. 

Ketertarikannya tersebut berawal saat masih kecil, Ghaly setiap subuh saat bulan Ramadan sering menonton tayangan hafiz Alquran di salah satu stasiun televisi swasta. Sehingga Ghaly bercita-cita menjadi seorang penghafal Alquran. Dari sanalah kemudian Ghaly kecil yang sudah menjadi anak yatim ini meminta kepada orang tua mendaftarkan dirinya belajar di pondok pesantren.

Karena keterbatasan ekonomi, akhirnya Ghaly didaftarkan ke Pondok Pesantren Laskar Langit. Sejak saat itu dia belajar dengan tekun dan semangat menghafal Alquran tanpa harus dipusingkan dengan iuran.

Menurutnya, dia sudah mampu menghafal Alquran sebanyak 4 juz dan untuk menghafal dengan cara satu ayat-satu ayat secara beruang-ulang setiap hari satu halaman. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut