get app
inews
Aa Text
Read Next : Hindari Larangan Mudik, Tukang Kredit Pulang Kampung Massal ke Majalengka

Perantau Mudik Lebih Awal Ramaikan Pantura, Ini Langkah Antisipasi Polresta Cirebon

Rabu, 21 April 2021 - 09:23:00 WIB
Perantau Mudik Lebih Awal Ramaikan Pantura, Ini Langkah Antisipasi Polresta Cirebon
Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi. (Foto: iNews/Toiskandar)

CIREBON, iNews.id - Sejak dua hari terakhir, sepeda motor berplat B Jakarta dan sekitarnya, yang merupakan kendaraan perantau yang mudik lebih awal, mulai meramaikan jalur pantura Cirebon. Mereka sengaja pulang kampung lebih awal untuk menghindari penyekatan.

Polresta Cirebon telah melakukan langkah antisipasi terhadap lonjakan perantau mudik lebih awal dan mengatasi kepadatan arus lalu lintas di jalur pantai utara (pantura) Cirebon.

Polresta Cirebon melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD). Personel baik personel Polri maupun instansi terkait ditempatkan di titik-titik rawan kemacetan di pantura.

"Memang, muncul persepsi di masyarakat bahwa mudik itu dimulai sejak 6 hingga 17 Mei 2021. Sehingga, ada masyarakat yang melakukan mudik lebih awal. Itu telah kami antisipasi dengan melaksanakan KRYD," kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi, Rabu (21/4/2021).

Kombes Pol M Syahduddi memperkirakan lonjakan arus pemudik roda dua yang melintas di jalur pantura Cirebon dari arah Jakarta tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur, akan terus terjadi hingga aturan larangan mudik diberlakukan selama 12 hari dari 6 hingga 17 Mei 2021.

Pantauan pada Rabu (21/4/2021), sejumlah pemudik mulai terlihat melintas di jalur pantura cirebon, tepatnya Weru Plered dan Tegal Karang, Palimanan. Mereka memilih mudik lebih awal untuk menghindari penyekatan saat larangan mudik mulai diberlakukan. 

Meski pemerintah melarang mudik namun para perantau yang berprofesi wirausahawan dan pedagang, nekat. Umumnya mereka bergerak secara berkelompok dua hingga tiga kendaraan. Larangan mudik tak membuat mereka mengurungkan niat pulang kamppung. 

Diberitakan sebelumnya, Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirditlantas) Polda Jabar Kombes Pol Eddy mengatakan, personel di seluruh jajaran tengah menyosialisasikan larangan mudik Lebaran 2021 dan alasan pemerintah mengambil keputusan atau kebijakan melarang tradisi tahunan itu.

Sosialisasi dilakukan, kata Dirditlantas Polda Jabar, agar masyarakat memahami bahwa aktivitas mudik berpotensi meningkatkan potensi penularan Covid-19. 

Diharapkan, ujar Kombes Pol Eddy, dengan sosialisasi masif, masyarakat dengan kesadaran sendiri bisa menahan diri untuk tidak mudik pada Lebaran tahun ini. "Sampai saat ini kita terus sosialisasikan, agar masyarakat tidak mudik," ujar Kombes Pol Eddy Djunaedi.

Dirditlantas Polda Jabar menuturkan, selain sosialisasi, Ditlantas Polda Jabar dan jajaran menyiapkan pos penyekatan untuk menghalau para pemudik yang membandel. Sedikitnya bakal ada 120 titik penyekatan yang tersebar di wilayah Provinsi Jabar.

Sebelumnya, Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 120 titik penyekatan dimana 11 titik di antaranya berada di wilayah perbatasan DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Dia mencontohkan, penyekatan di Karawang dan Bekasi akan lebih ketat karena berbatasan dengan DKI Jakarta. Sedangkan di wilayah aglomerasi misalnya Bandung Raya, tetap dilakukan pengawasan, termasuk di daerah wisata seperti di Puncak, Kabupaten Bogor.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut