Pengelola Waduk Darma Kuningan Tracking Pengunjung, 1 Wisatawan Reaktif Covid-19

KUNINGAN, iNews.id – Pengelola Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, melakukan tracking kepada pengunjung saat libur puncak Lebaran. Wisatawan yang berkunjung ke Waduk Darma tersebut dilakukan rapid test antigen secara acak dan hasilnya terdapat satu pengunjung reaktif Covid-19.

"Wisata alam Waduk Dharma sempat ditutup selama dua jam, karena adanya pemberlakuan rapid test antigen. Pemeriksaan yang disediakan sebanyak 75," katap pengelola objek wisata Waduk Darma, Adam ketika ditemui MNC Portal Indonesia (MPI), Minggu (16/5/2021).

Baca Juga

Diarak Sambil Dipukuli Warga, Maling Motor di Kuningan Nyaris Tewas

Dari hasil tracking tersebut, pengelola mendapati salah satu pengunjung reaktif Covid-19. Pengunjung yang reaktif itu langsung diputar balik.

"Dari hasil rapid test antigen ada satu yang reaktif. Orang Cirebon, mereka berdua, kayanya pacaran. Tapi yang diboncengnya gak reaktif," kata dia.

Baca Juga

Tak Ada Larangan Pemerintah, Sari Ater Subang Terima Kunjungan Wisatawan Luar Kota

Selain hari ini, kata dia, sebelum masa libur Lebaran 2021 sudah lebih dulu melakukan rapid tesr antigen terhadap para wisatawan. 

"Sebelumnya juga pada minggu lalu diberlakukan juga antigen sebanyak 50 orang," ujar dia.

Baca Juga

Sterilisasi Covid-19, Objek Wisata di Purwakarta Ditutup Lima Hari

Pengunjung yang datang, kata dia, selama libur Lebaran tahun ini tidak terjadi lonjakan signifikan. Pasalnya, ada pembatasan kapasitas pengunjung yang diatur oleh pemerintah daerah.

Untuk pengunjung sendiri ada sebanyak 1.700 orang untuk hari ini. Turun drastis dari hari kemarin pada Sabtu, yakni sebanyak 3.000 orang. Karena memang ada pembatasan kapasitas 25 persen," ujar dia.

Sementara itu, pengamatan MPI di objek wisata Waduk Darma Kuningan, aktivitas warga yang berwisata tidak terlalu siginfikan. Setiap spot di objek wisata tersebut, pengunjung tak terlihat berkerumun. 

Seperti di spot perahu, warga terlihat hanya bergilir untuk berswafoto, hingga tidak terjadi penumpukan wisatawan. 

Editor: Asep Supiandi