get app
inews
Aa Text
Read Next : Video Siswa SMK Kota Bogor Tawuran, Satu Tewas Luka di Punggung Tembus ke Paru-Paru

Pelajar SMK Tewas Disabet Celurit di Sukabumi, Keluarga Korban Tuntut Kasus Diusut Tuntas

Sabtu, 20 November 2021 - 10:02:00 WIB
Pelajar SMK Tewas Disabet Celurit di Sukabumi, Keluarga Korban Tuntut Kasus Diusut Tuntas
Dua kelompok pelajar terlibat tawuran di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Benda, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (19/11/2021). (Foto: Tangkapan layar video viral)

SUKABUMI, iNews.id - Kasus tawuran pelajar SMK asal Kota Bogor di Cicurug, Kabupapten Sukabumi yang menewaskan Fajar Maulana (16) dengan luka parah sabetan celus yang tembus ke paru, membuat geger masyarakat. Muhammad Faisal, kakak korban menuntut kasus ini diusut tuntas dan pelaku dihukum setimpal.

Diketahui, seorang pelajar tewas dengan luka sabetan celurit akibat tawuran antar-SMK yang terjadi di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Benda, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (19/11/2021). 

Korban FMD (16), tewas akibat luka parah, terkena sabetan celurit menusuk punggung hingga tembus ke paru-paru. FMD merupakan warga Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Korban siswa salah satu SMK swasta di Kota Bogor. 

Berdasarkan pantauan video amatir yang beredar, terlihat dua kelompok pelajar terlibat tawuran di tengah jalan. Masing-masing pelajar itu membawa senjata tajam jenis celurit. 

Warga di sekitar lokasi kejadian hanya menonton. Mereka tidak berani melerai. Teriakan terdengar keras dalam video itu saat seorang pelajar terjatuh dan jadi sasaran sabetan celurit pelajar lain. Setelah ada yang tergeletak, para pelaku melarikan diri.

"Keluarga menuntut kasus ini diusut tuntas dan pelakunya dihukum," kata Muhammad Faisal ditemui wartawan di RSUD Sekarwangi Cibadak, Jumat (19/11/2021).

Muhammad Faisal, kakak korban Fajar Maulana, menuntut kepolisian mengusut tuntas kasus tawuran pelajar yang menewaskan adiknya. (Foto: DHARMAWAN HADI)
Muhammad Faisal, kakak korban Fajar Maulana, menuntut kepolisian mengusut tuntas kasus tawuran pelajar yang menewaskan adiknya. (Foto: DHARMAWAN HADI)

M Faisal menyatakan, adiknya, Fajar Maulana, terlibat tawuran antarpelajar di kawasan Cicurug. "Setelah tawuran ternyata adek kena sabetan celurit. Dengan kedalaman 10 sentimeter (cm) lebar luka 3 cm," ujar M Faisal. 

Dokter Forensik RSUD Sekarwangi Cibadak dr Arif Wahono mengatakan, tim forensik menerima jasad korban dari Polsek Cicurug. Tim kemudian memeriksa korban selama satu jam. 

"Ditemukan luka senjata tajam dipunggung. Hanya satu luka. Lukanya dalam sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," kata dr Arif Wahono.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cicurug Ipda Asep Ruhyat mengatakan, pada Jumat 19 November 2021, Polsek Cicurug menerima laporan dari masyarakat ada orang yang tergeletak di jalan. 

"Petugas Polsek Cicurug lalu meluncur ke lokasi penemuan orang tergeletak tersebut. Kemudian membawa korban ke rumah sakit. Saat itu, kami belum tahu akibat kejadian apa (orang tersebut tergeletak di jalan dan bersimbah darah)," kata Kanit Reskrim Polsek Cicurug.

Saat ini, ujar Ipda Asep Ruhyat, terkait kejadian itu, korban tergeletak dan dugaan telah terjadi tawuran antarpelajar, penyidik tengah memeriksa beberapa saksi. "Untuk identitas pelaku, belum ada. Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap saksi," ujar Ipda Asep Ruhyat.

Diberitakan sebelumnya, kakak korban Muhammad Faisal (23) menuturkan kronologi kejadian berdasarkan keterangan dari beberapa teman sekolahnya yang menyebutkan bahwa tawuran tersebut terjadi pada pukul 15.30 WIB, di lokasi yang tidak jauh dari rumahnya. 

"Saat itu adik saya sedang di rumah, libur sekolah karena tidak sedang giliran belajar tatap muka. Lalu ada beberapa temannya datang ke rumah menjemputnya. Saat itu bilangnya akan nongkrong di warung," kata Faisal kepada wartawan di RSUD Sekarwangi Cibadak. 

Faisal menduga bahwa tawuran itu sudah direncanakan oleh para siswa 3 SMK yang ada di Kota Bogor. "Jadi SMK adik saya melawan 2 SMK gabungan, kebetulan adik saya sekolah di Kota Bogor, dan lawannya pun dari sekolah di Kota Bogor. Sepertinya sudah janjian akan tawuran," ujarnya. 

Saat tawuran terjadi, tutur Faisal, dirinya sedang berada di pabrik, bekerja. Tiba-tiba mendapatkan telepon dari RS Medicare Cicurug yang melaporkan adiknya mengalami kecelakaan lalu lintas. 

"Tanpa berpikir panjang lalu saya pergi minta izin untuk datang ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit terlihat adik saya belum diberikan tindakan medis oleh petugas rumah sakit dengan alasan belum ada pihak keluarga yang tanda tangan, lalu saya perintahkan untuk secepatnya diberikan pertolongan," tutur Faisal. 

Faisal mengatakan bahwa menurut keterangan dokter di RS Medicare bahwa adiknya tersebut sudah meninggal dunia saat masih di lokasi kejadian dengan luka menganga pada bagian punggung yang tembus ke bagian paru-paru.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut