Pascadiperiksa KPK, Aa Umbara Belum Ngantor, Ruangan Bupati Bandung Barat Sepi

BANDUNG BARAT, iNews.id - Kondisi ruang kantor Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna di lantai tiga kompleks Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB), sunyi. Bupati Bandung Barat belum terlihat masuk kantor.

Tidak ada aktivitas sama sekali di area lantai tiga gedung itu. Bahkan ketika wartawan memantau langsung, tidak ada seorang pun yang dapat ditemui, semua pintu tertutup rapat. Padahal biasanya ruangan ini terlihat sibuk dengan hilir mudik pegawai pemda yang akan menemui Bupati Bandung Barat.

Baca Juga

Belasan Ekor Ular Kobra Bersarang di Rumah, Warga Bojonggede Resah

"Bupati tidak ada. Sejak dikabarkan sakit dan ada pemeriksaan (KPK), (Bupati Aa Umbara) belum pernah ngantor lagi," kata salah seorang staf bupati yang enggan disebutkan namanya, Selasa (17/11/2020).

Secara keseluruhan aktivitas di gedung utama Pemda KBB ini sangat sepi jika dibandingkan kondisi normal. Begitu juga di lantai dua yang menjadi kantor Wakil Bupati Hengki Kurniawan, sepi. Informasi yang didapat ada beberapa kegiatan rapat dinas yang digelar di luar Pemda KBB.

Baca Juga

Safari Habib Rizieq ke Purwakarta Tiba-Tiba Ditunda, Ini Penyebabnya

Kasubag Pemberitaan Humas dan Protokoler Setda KBB Efi Kurnaefi mengatakan, sejauh ini tidak ada agenda bupati yang masuk atau ditembuskan ke pihaknya. Bukan hanya hari ini saja (Selasa) sejak akhir pekan lalu juga bupati tidak berkegitan dinas. Itu dikarenakan kondisi kesehatannya yang kurang mendukung.

Baca Juga

Tolak Urus Perceraian, Suami di Sukabumi Bunuh Istri secara Sadis

"Gak ada kegiatan, tembusan juga gak ada. Termasuk hari ini bupati tidak datang ke kantor, mungkin masih istirahat memulihkan kesehatan," kata Efi Kurnaefi.

Sepinya aktivitas di kompleks Pemda KBB tidak lepas dari persoalan yang sedang dialami oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Kondisi tersebut diyakini berpengaruh secara psikologi Bupati Bandung Barat dan juga aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemda KBB. Apalagi sejumlah kepala dinas juga sempat ikut diperiksa KPK.