Pantun Sunda, Berisi Kata-kata Lucu hingga Nasihat Bijak

Pantun Sunda juga terdapat dalam naskah kuno yang dituturkan oleh Ki Buyut Rambeng, yakni Pantun Bogor. Cerita pantun yang dianggap bernilai tinggi itu terus bertambah, seperti, Lutung Kasarung, Ciung Wanara, Mundinglaya Dikusumah, Dengdeng Pati Jayaperang, Ratu Bungsu Kamajaya, Sumur Bandung, Demung Kalagan, dan lain-lain.
Seni pantun disajikan masyarakat Sunda dalam dua bentuk yang disesuaikan tujuannya. Pertama, hiburan, dan kedua, untuk ritual atau ruwatan.
Pantun untuk hiburan biasanya membawakan cerita menghibur sesusai permintaan penanggap. Namun, sekali pun pantun untuk hiburan, namun tidak sembarangan disajikan.
Sedangkan untuk ritual atau ruwatan tolak bala, cerita yang dibawakan juru pantun sama dengan dalam pertunjukan wayang, yaitu Batara Kala, Kama Salah, atau Murwa Kala.
Pantun masih dianggap oleh masyarakat Sunda memiliki sifat sakral dikaitkan dengan upacara penghormatan kepada leluhur.
Editor: Agus Warsudi