get app
inews
Aa Text
Read Next : Sungai Citarum Meluap, 3 Kecamatan di Kabupaten Bandung Terendam Banjir

Panelis KTT COP26 di Skotlandia Apresiasi Strategi Ridwan Kamil Pulihkan Citarum

Rabu, 03 November 2021 - 21:11:00 WIB
Panelis KTT COP26 di Skotlandia Apresiasi Strategi Ridwan Kamil Pulihkan Citarum
Komandan Satgas Citarum Harum Ridwan Kamil foto bersama panelis asing di KTT Pemimpin Dunia COP26 yang digelar di Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11/2021). (Foto/Humas Pemprov Jabar)

SKOTLANDIA, iNews.id - Strategi Gubernur Jawa Barat yang juga Komandan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Ridwan Kamil dalam memulihkan kondisi Sungai Citarum, diapresiasi para panelis Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 di Glasgow, Skotlandia. Ridwan Kamil dinilai mampu menunjukkan kepemimpinan politik dalam mengintegrasikan seluruh stakeholder dalam menangani masalah lingkungan.

Diketahui, Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar memaparkan wajah baru DAS Citarum kepada para pemimpin dunia dan stakeholder lingkungan hidup di KTT COP26. Dalam penanganan dan perbaikan DAS Citarum, pihaknya menerapkan prinsip yang sama seperti penanganan Covid-19, yakni teori pentaheliks dengan melibatkan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintahan, dan media. 

Strategi Ridwan Kamil yang menerapkan prinsip pentaheliks tersebut ternyata menuai pujian dari para panelis asing dalam dialog bertema "Panel Dialogue: Scaling Up Governance and Collaborative Actions In Combinating Marine Plastic Litter Towards Climate Actions In Indonesia" itu. 

Member of Management Comittee KfW Development Bank Stephan Opitz mengatakan, paparan Ridwan Kamil menunjukan pentingnya sosok kepemimpinan tepat yang mampu menanggulangi kerusakan lingkungan seperti DAS Citarum. 

"Bagi saya apa yang Anda (Ridwan Kamil) lakukan di Jawa Barat sangat mengesankan. Ini menunjukan kemampuan kepemimpinan politik Anda bisa mengintegrasikan seluruh stakeholder yang berbeda lewat pendekatan Pentaheliks,” kata Stephan dalam siaran pers, Rabu (13/11/2021). 

Menurut Stephan, penanganan kerusakan lingkungan dan kemajuan yang ditunjukan Ridwan Kamil adalah persoalan yang tidak mudah dan kompleks. KfW yang merupakan bank pembangunan Jerman menilai, penanganan lingkungan seperti DAS Citarum menjadi salah satu perhatian dari bank donor untuk memberikan bantuan finansial. 

Sementara itu, moderator, Kristen Hughes yang juga Director of Global Plastic Action Partnership menilai, Ridwan Kamil sebagai sosok pemimpin luar biasa, sangat ambisius dalam arti positif, dan inspirator yang baik untuk Indonesia. 

Menurut Kristen, dengan sistem pentaheliks membuat progres Citarum sangat bagus. "Ada investasi luar biasa di sana, banyak strategi bagus, dengan multistakeholders, yaitu pemerintah, masyarakat, komunitas, dan semua bekerja bersama untuk berfokus pada sungai untuk jangka waktu lama. Apa yang akan terjadi dalam jangka waktu pendek dan juga untuk 50 tahun ke depan," tuturnya.

"Saya memberikan tepuk tangan untuk pemerintah (Indonesia) yang telah mengerjakan dengan fastastis untuk kepemimpinannya. Masih banyak hal yang harus dikerjakan di Indonesia, namun tentu saja menjadi contoh yang baik dari Jawa Barat," ujar dia.

Dalam keberlanjutan program dan green development di Indonesia, Kristen pun mengapresiasi Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) yang sudah menerbitkan perpres dan peraturan lainnya.

Dia pun sangat antusias pada 2028 mendatang akan ada national plastic action partnership. Indonesia menjadi negara pertama yang mengambil langkah maju itu. 

"Kami sangat tertarik untuk melanjutkan kerja sama ini. Tak hanya hanya di Indonesia, Asia Tenggara, tapi juga di seluruh planet. Jadi salut untuk Indonesia yang telah memberikan yang terbaik kami tak sabar untuk melihat perkembangannya ke beberapa tahun ke depan," katanya. 

Dalam paparan yang disampaikan Selasa (2/11/2021), Ridwan Kamil mengatakan bahwa pemulihan Sungai Citarum penting diketahui dunia. Selain menjadi sungai terpanjang di Jabar, Citarum yang memiliki panjang 270 kilometer ini menjadi sumber kehidupan bagi 18 juta warga di 13 kabupaten/kota yang dilintasi aliran sungai. Sungai ini juga penting bagi kemakmuran 682.227 hektare lahan di 1.454 desa. 

Awalnya, lanjut Ridwan Kamil, Citarum identik dengan pencemaran dan efek kerusakan lingkungan seperti banjir. Pengukuran kualitas air pada 2018 lalu menunjukan bahwa Citarum dalam kondisi cemar berat setara Indeks Kualitas Air (IKA) 33,43 poin. Namun, angkanya terus membaik sejak 2020-2021 dan masuk kategori cemar ringan dengan IKA 55 poin.

"Target awal sebetulnya kualitas air Citarum tercemar sedang, tapi kini bisa menjadi cemar ringan. Perbaikan juga terlihat dari mutu air Citarum yang sudah masuk dalam kelas dua dimana ikan-ikan memungkinkan hidup dan masyarakat bisa menggunakannya untuk berenang," kata Ridwan Kamil.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut