P4KBB Sebut Penyebab Isu Disharmonisasi Terpa Pemda KBB Imbas Persaingan Politik

BANDUNG BARAT, iNews.id - Berbagai persoalan beberapa waktu terakhir di Kabupaten Bandung Barat (KBB) memunculkan isu disharmonisasi di antara pemangku kebijakan di internal dan eksternal Pemda KBB. P4KBB menyebut isu itu muncul sebagai imbas persaingan politik.

Diketahui, belakangan ini beberapa persoalan muncul di lingkungan Pemda KBB. Sebut saja rumor keretakan hubungan antara pelaksana tugas (plt) Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan dengan Sekda KBB Asep Sodikin.

Baca Juga

DPRD KBB Desak Pemda Segera Cari Solusi untuk Atasi Masalah Gaji Honorer

Kemudian, persoalan gaji tenaga kerja kontrak (TKK) atau honorer. Masalah defisit anggaran, hubungan plt bupati dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) KBB, dan gonjang ganjing kesanggupan KBB sebagai tuan rumah 16 cabang olahraga (cabor) Porprov XXIV 2022.

"Munculnya isu disharmonisasi ini bisa jadi karena ada kepentingan dan persaingan politik. Makanya masyarakat harus bisa mengetahui dan memahami tentang politik supaya tidak ikut terjebak," kata Ketua Paguyuban Pejuang Peduli Pembangunan Kabupaten Bandung Barat (P4KBB) Jacob Anwar Lewi, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga

Terangsang Lihat Cewek Cantik, Pria Pengangguran di Cihanjuang KBB Cabuli Anak SD

Jacob Anwar Lewi menilai, bagaimana pun, kehidupan ini dipenuhi dengan berbagai kebijakan politik. Karena itu, pencerahan politik harus dilakukan agar masyarakat bisa cerdas memahami kondisi politik di KBB saat ini yang mulai memanas.

Baca Juga

Ketum KONI Ngotot KBB Harus Tetap Jadi Tuan Rumah Porprov XIV 2022

Masyarakat diminta untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang bisa memecah belah. Pihak-pihak pemangku kebijakan juga diminta bijak dan harus bersama-sama mencari solusi atas semua persoalan yang sedang terjadi di KBB.

"Jika orang baik tidak ikut berpolitik tentu orang jahat akan menguasainya, karena politik identik dengan kekuasaan. Tapi jangan pula saling menjatuhkan, karena yang akan terdampak adalah masyarakat," ujar Jacob Anwar Lewi.

Baca Juga

Weekend, Lembang KBB Diserbu Wisatawan, Ini Titik-Titik Kepadatan Kendaraan

Kendati demikian, tutur Ketua P4KBB, sebenarnya saat ini belum waktunya atmosfer politik di KBB memanas. Namun polarisasi sudah muncul demi ambisi di Pilkada KBB 2024. Semoga perbedaan tersebut tak menjadi pemicu permusuhan dan perpecahan.

"Elite politik di KBB harus tetap bersatu padu mewujudkan cita-cita pemekaran untuk menyejahterakan masyarakat Bandung Barat," tutur Ketua P4KBB.