get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Terungkapnya Kasus Guru Ngaji di Takokak Cianjur Perkosa 4 Santriwati

Ngeri! Siswa SD di Cidaun Cianjur Bertaruh Nyawa Lintasi Jembatan Bambu demi ke Sekolah 

Senin, 14 Agustus 2023 - 05:52:00 WIB
Ngeri! Siswa SD di Cidaun Cianjur Bertaruh Nyawa Lintasi Jembatan Bambu demi ke Sekolah 
Anak-anak SD di Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Cianjur harus bertaruh nyawa melintasi jembatan bambu di atas Sungai Cilaki. (FOTO: tangkapan layar)

CIANJUR, iNews.id - Pemandangan yang miris terlihat hampir setiap pagi di Kampung Ciderengdeng, Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur. Sejumlah siswa sekolah dasar harus bertaruh nyawa melintasi jembatan bambu Sungai Cilaki setiap pagi buta demi sampai ke sekolah.

Video yang merekam keberanian para siswa SD di Kampung Ciderengdeng, Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun tersebut viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 1 menit yang diunggah akun Pelosok Cianjur vlog Pedesaan, memperlihatkan siswa-siswi SD melintasi jembatan terbuat dari bambu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aktivitas anak-anak usia belia itu sudah merupakan hal biasa dan telah berlangsung lama bagi masyarakat Desa Cibuluh yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Cianjur dengan Garut itu. Sebab, tidak ada jembatan lain yang memadai untuk melintasi Sungai Cilaki yang berarus deras.

Kepala Desa Cibuluh Supriatna mengatakan, kondisi akses jembatan bambu yang digunakan anak-anak SD untuk menyeberangi Sungai Cilaki, benar berada di Desa Cibuluh. Aktivitas itu telah berlangsung selama puluhan tahun. Anak-anak yang melawati jembatan tersebut persis dengan dirinya ketika duduk di bangku sekolah dasar. 

"Jadi memang sudah tidak aneh pemandangan anak-anak subuh-subuh lewat jembatan itu. Dulu jaman saya SD tahun 1975 memang sudah menggunakan akses jalan ke situ (jembatan bambu), jalan utama dan sekarang termasuk akses jalan ekonomi," kata Kades Cibuluh, Minggu, (13/8/2023). 

Selain anak-anak, ujar Supriatna, masyarakat pun terpaksa menggunakan jalan tersebut untuk menuju Kabupaten Garut sebagai daerah yang menerima hasil bumi seperti padi dan rempah-rempah. "Sedangkan jika melewati akses jalan lain harus memutar dengan jarak 5 Kilometer, kalau lewat jembatan itu hanya 3 Kilometer saja," ujar Supriatna. 

Meski belum pernah ada korban jembatan bambu itu, namun Supriatna menuturkan, bisa berbahaya jika warga tidak fokus saat melintasi jembatan di atas Sungai Cilaki itu. 

"Sebetulnya berbahaya pas hujan, karena kan luapan air sungai, kemudian bagi sepeda motor yang melintas juga butuh keberanian, terkadang harus digotong juga, jarang-jarang bisa lewat," tutur Kades Cibuluh. 

Pemerintah Desa Cibuluh, kata Supriatna, telah berulang kali mengajukan bantuan perbaikan jembatan. Namun sampai saat ini, bantuan tak kunjung terealisasi. Saat ini Pemdes Cibuluh dan masyarakat hanya bisa melakukan perbaikan tambal sulam secara swadaya tiga hingga empat bulan sekali. 

"Kalau disebut bosan mengajukan tidak, tetapi asal ada peluang ke intansi terkait Pemkab Cianjur, Provinsi dan Pusat kami terus lakukan," ucap Supriatna.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut