Duh, Bantuan Stimulan Korban Gempa Cianjur Diduga Disunat Rp1,5 Juta per Penerima

CIANJUR, iNews.id - Bantuan dana stimulan dari pemerintah pusat untuk warga korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, diduga disunat 1,5 juta per penerima. Agar aksinya tidak tercium, uang hasil pungutan liar (pungli) itu dikumpulkan melalui RT setempat.
Uang pungli yang sudah terkumpul lalu diserahkan ke oknum desa dengan dalih untuk tim teknis yang bekerja di lapangan.
Peristiwa itu terjadi di Kampung Penggilingan, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong. Para penerima dana stimulan tidak bisa berbuat banyak saat adanya pemotongan itu. Sebesar 10 persen atau Rp1,5 juta dipotong per penerima untuk bantuan kategori rumah rusak ringan.
Dana stimulan yang seharusnya Rp15 juta hanya diterima warga Rp13,5 juta sebagai alokasi membangun rumah rusak ringan akibat gempa bumi.
Uang bantuan sebesar itu menurut warga tidak cukup membeli bahan-bahan bangunan dan terpaksa warga harus mencari uang tambahan agar rumahnya yang rusak bisa diperbaiki.
Sebelum adanya pemotongan dari oknum desa, warga terdampak gempa sempat diiming-imingi akan mendapatkan bantuan di tahap selanjutnya. Warga akhirnya mengikuti arahan dari oknum desa tersebut untuk menyerahkan uang potongan melalui RT atau RW setempat saat pencairan.
"Sejak awal sudah dikasih tahu jika bantuannya Rp15 juta. Kemudian ada potongan sebesar 10 persen dan dibayarkan bisa menyicil. Yang nagih ketua RT namun beliau ketika ditanya untuk apa jawabnya tidak tahu hanya sekadar menjalankan perintah," kata Yayan, warga korban gempa, Kamis (10/10/2023).
Sementara itu, pihak desa membantah adanya pungli tersebut. Dari catatan desa ada 121 warga yang menerima bantuan stimulan dampak gempa dari pemerintah pusat. Pihak desa meminta warga melaporkan jika ada oknum-oknum yang mengatasnamakan desa meminta sejumah uang.
"Kalau dari desa tidak ada potongan. Selama ini ke desa tidak ada pengaduan, namun kalau selentingan sempat juga terdengar, mungin ada oknum. Data penerima dan besarannya di pemerintah desa cukup akurat dan bisa dicek," kata Kasi Kesra Desa Cikahuripan, Rendy Mahardhika.
Editor: Asep Supiandi