Nayor, Delman Khas Cibadak Sukabumi Riwayatmu Kini, Tergerus Transportasi Modern
Salah seorang kusir nayor, Babay Koswara mengaku sangat sulit untuk mendapat penumpang. Sering kali dia tak dapat penumpang sehingga harus pulang ke rumah dengan tangan hampa.
"Ya gimana kalau tidak ada penumpang tak ada penghasilan. Bahkan kuda ini pun hanya sebatas dikasih rumput. Kalau dapat uang baru dikasih pakan dedak," kata Babay, Senin (16/1/2023).
Sementara itu, pendiri lembaga Baldatun Center,Ade Dasep mengatakan, di masa kejayaannya, nayor dikenal tidak hanya di wilayah lokal, melainkan sampai internasional sebagai alat transportasi khas Cibadak. Sebagai pendiri lembaga pendidikan yang fokus di bidang pendidikan dan sosial, dia merasa ikut bertanggung jawab untuk tetap melestarikannya.
"Seperti yang dilakukan ini berupa safari religi dengan menggunakan nayor. Setidaknya dengan kegiatan ini kembali mempopulerkan nayor agar kembali diminati masyarakat," ujar dia.
Sementara itu, para kusir nayor berharap pemerintah untuk menyediakan pangkalan, agar ikon Cibadak yang sudah ada sejak zaman dulu ini tetap bisa eksis dan populasinya tidak hilang tergerus zaman.
Editor: Asep Supiandi