Mitos di Balik Keindahan Curug Putri Kuningan, Dipercaya Tempat Mandi Bidadari
Cecep mengatakan, di masa penjajahan Jepang dan terusirnya Belanda dari Indonesia, termasuk Kabupaten Kuningan pada 1942, bekas alat gamelan yang mengiringi prosesi pernikahan putri Belanda dan pria pribumi Palutungan, disembunyikan di Curug Goong.
"Itu mitos yang berkembang di masyarakat Palutungan. Jadi antara Curug Putri, Sawer Landung, dan Goong tidak bisa dipisahkan. Sampai saat ini banyak masyarakat, terutama wanita, meyakini dengan mandi di curug, kecantikan mereka semakin tampak," ucap Cecep.
Terlepas dari mitos itu, kata Cecep, Curug Putri di Buper Palutungan merupakan tertua di antara objek wisata lain di Kuningan. Setiap tahun, jumlah pengunjung Curug Putri terbesar dibanding destinasi wisata alam lain di Kuningan.
"Kunjungan wisatawan mencapai lebih dari 100.000 tiap tahun. Bahkan di masa pandemi pada 2020 lalu, Curug Putri dikunjungi oleh lebih dari 66.000 orang," ujarnya.
Editor: Agus Warsudi