Masalah Sampah Mencuat di Majalengka, Perusahaan Bisa Ambil Bagian Lewat CSR

Membangun jaringan dengan berbagai kalangan, jelas dia, bisa dilakukan pemerintah dalam penanganan masalah tersebut. "Misal, CSR dari pihak swasta," lanjut Ramdhani.
Terkait kemungkinan penanganan sampah lewat program CSR perusahaan, Senior Manager Industrial PT Shoetown Ligung Indonesia (SLI) Agus Rusyana menjelaskan, hal tersebut bisa dilakukan. Lewat program tersebut, perusahaan bisa saja ambil bagian dalam penanganan armada, yang mungkin saat ini masih kurang.
"Bisa saja pengadaannya melalui sistem CSR dari perusahaan yang ada di Majalengka. Mungkin pemda bisa bekerjasama dengan Forum CSR kabupaten, yang kemudian bisa disampaikan ke perusahan-perusahaan yang ada," kata Agus kepada iNews.id.
Dalam hal penanganan sampah di internal perusahaan sendiri, Agus menyebutkan selama ini pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan pihak luar.
"Pengangkutan limbah atau sampah domestik di Shoetown dilakukan oleh pihak ke 2, yang sudah mempunyai izin dari dinas terkait. Sebagai informasi, pada 28 Februari lalu, Tim Pansus Raperda Sampah DPRD Majalengka dan Dinas Lingkungan Hidup berkunjung ke Shoetown. Selain untuk sosialisasi, juga sebagai studi banding," ucap dia.
Editor: Asep Supiandi