LDII Jawa Barat Catat Perputaran Nilai Ekonomi dari Kurban Rp66,3 Miliar
BANDUNG, iNews.id - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Barat mencatat nilai ekonomi dari pelaksanaan kurban di Jawa Barat oleh LDII mencapai Rp66,3 miliar. Angka tersebut diharapkan dapat membantu mendorong ekonomi masyarakat.
Menurut Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat, Dicky Harun, pada Idul Adha kemarin, pihaknya membagikan sekitar 210.000 kantong daging kurban kepada masyarakat. Pembagian kurban ini dilaksanakan masing-masing DPD LDII kota/kabupaten se-Jawa Barat dan daging kurban dikemas berwawasan lingkungan.
Pihaknya memcatat kenaikan jumlah hewan kurban setiap tahunnya. Dari 4.415 ekor pada tahun 2022, menjadi 4.929 ekor pada tahun 2023. Terdiri atas 2.390 ekor sapi, 4 ekor kerbau, dan 2.535 ekor kambing.
Berdasarkan patokan harga rata-rata hewan kurban, yakni sapi Rp25 juta/ekor dan kambing Rp3 juta/ekor, kurban warga LDII di Jabar mampu memutar ekonomi senilai Rp 66,355 miliar. “Biasanya, warga LDII setelah Idul Adha, mereka akan menabung untuk kurban selama setahun ke depan. Sehingga tabungan ini meringankan mereka untuk bisa berkurban,” tuturnya.
Peningkatan jumlah hewan kurban ini, ujar Dicky, bisa menjadi indikator mulai pulihnya perekonomian masyarakat. Di sisi lain juga dipengaruhi meningkatnya ketakwaan masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban.
“Hal ini sangat menggembirakan. Pulihnya perekonomian diiringi ketakwaan untuk melaksanakan ibadah kurban ini mempunyai dampak positif bagi lingkungan, yakni semakin banyaknya jumlah daging kurban yang bisa diberikan kepada sesama,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kurban tahun ini juga dibarengi dengan menjaga kelestarian lingkungan melalui penggunaan besek untuk membagi daging kurban.
“Kurban dengan wawasan lingkungan ini penting, kami tetap memperhatikan kondisi namun tak meninggalkan esensi berkurban, yakni ketakwaan kepada Allah dan berbagi,” ujarnya.
Dicky menambahkan, pengertian kurban dengan wawasan lingkungan juga mengandung arti sebagai umat Islam harus peka terhadap lingkungan. Antara lain, mengubah kebiasaan berkurban dan menjaga kebersihan dari sisa-sisa pemotongan hewan kurban.
Editor: Asep Supiandi