get app
inews
Aa Text
Read Next : Miris, 42 Tahun di Kampung Situ Gede Sukabumi Tak Pernah Ada Kurban Sapi

LDII Jawa Barat Catat Perputaran Nilai Ekonomi dari Kurban Rp66,3 Miliar

Jumat, 30 Juni 2023 - 19:36:00 WIB
LDII Jawa Barat Catat Perputaran Nilai Ekonomi dari Kurban Rp66,3 Miliar
DPW LDII Provinsi Jawa Barat membagikan sekitar 210.000 kantong daging kurban kepada masyarakat. (Foto: iNews.id/Arid Budianto)

BANDUNG, iNews.id - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Barat mencatat nilai ekonomi dari pelaksanaan kurban di Jawa Barat oleh LDII mencapai Rp66,3 miliar. Angka tersebut diharapkan dapat membantu mendorong ekonomi masyarakat. 

Menurut Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat, Dicky Harun, pada Idul Adha kemarin, pihaknya membagikan sekitar 210.000 kantong daging kurban kepada masyarakat. Pembagian kurban ini dilaksanakan masing-masing DPD LDII kota/kabupaten se-Jawa Barat dan daging kurban dikemas berwawasan lingkungan.

Pihaknya memcatat kenaikan jumlah hewan kurban setiap tahunnya. Dari 4.415 ekor pada tahun 2022, menjadi 4.929 ekor pada tahun 2023. Terdiri atas 2.390 ekor sapi, 4 ekor kerbau, dan 2.535 ekor kambing.

Berdasarkan patokan harga rata-rata hewan kurban, yakni sapi Rp25 juta/ekor dan kambing Rp3 juta/ekor, kurban warga LDII di Jabar mampu memutar ekonomi senilai Rp 66,355 miliar. “Biasanya, warga LDII setelah Idul Adha, mereka akan menabung untuk kurban selama setahun ke depan. Sehingga tabungan ini meringankan mereka untuk bisa berkurban,” tuturnya.

Peningkatan jumlah hewan kurban ini, ujar Dicky, bisa menjadi indikator mulai pulihnya perekonomian masyarakat. Di sisi lain juga dipengaruhi meningkatnya ketakwaan masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban.

“Hal ini sangat menggembirakan. Pulihnya perekonomian diiringi ketakwaan untuk melaksanakan ibadah kurban ini mempunyai dampak positif bagi lingkungan, yakni semakin banyaknya jumlah daging kurban yang bisa diberikan kepada sesama,” ujarnya. 

Dia menjelaskan, kurban tahun ini juga dibarengi dengan menjaga kelestarian lingkungan melalui penggunaan besek untuk membagi daging kurban. 

“Kurban dengan wawasan lingkungan ini penting, kami tetap memperhatikan kondisi namun tak meninggalkan esensi berkurban, yakni ketakwaan kepada Allah dan berbagi,” ujarnya. 

Dicky menambahkan, pengertian kurban dengan wawasan lingkungan juga mengandung arti sebagai umat Islam harus peka terhadap lingkungan. Antara lain, mengubah kebiasaan berkurban dan menjaga kebersihan dari sisa-sisa pemotongan hewan kurban.


Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, kurban bukan hanya sebagai kesalehan individu, namun juga kesalehan sosial. Ibadah yang dinanti umat Islam setiap Idul Adha, mampu menyelesaikan beberapa masalah sosial yang terjadi. Untuk itu, semangat berkurban harus terus dilaksanakan umat Islam dalam keseharian mereka.

“Berkurban memiliki multiplayer effect atau efek berganda yang signifikan. Kurban memiliki tempat tersendiri bagi umat Islam, karena bukan sekadar wujud kesalehan dan ketakwaan terhadap Allah, namun memberi manfaat kepada banyak pihak,” ucapnya.

Menurut dia, pembagian daging kurban menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain. Dari sisi sosial kemasyarakatan, berkurban mampu meningkatkan membangun hubungan yang positif di tengah masyarakat. 

“Warga bisa memberi tanpa pamrih dan bisa menerima dengan ikhlas. Dengan itu akan terbangun kekuatan sosial yang luar biasa,” katanya.

Sementara daging yang dibagikan dapat meningkatkan asupan gizi masyarakat, yang berguna mencegah stunting. “Idul Adha bisa menjadi momentum untuk pencegahan stunting. Terlebih lagi saat ini pemerintah sedang menggalakkan pencegahan stunting. Jika pembagian daging kurban merata kepada masyarakat angka stunting dapat ditekan,” tutur KH Chriswanto.


KH Chriswanto mengapresiasi kepada seluruh warga LDII, yang selalu antusias dalam setiap pelaksanaan ibadah kurban. Pasalnya, mereka mempersiapkanya jauh sebelum Idul Adha, yakni dengan menabung yang dikelola secara khusus di masing-masing majelis taklim.

“Karena kekuatan LDII itu pada konsolidasi berbasis majelis taklim yakni pengajian yang sifatnya rutin yang dilaksanakan 3-4 hari dalam seminggu. Acara itu juga dapat dimanfaatkan untuk mengisi tabungan kurban yang dikelola secara khusus. Ketika Idul Adha tiba warga LDII sudah siap untuk berkurban,” tuturnya.

Dalam tiga tahun terakhir tercatat peningkatan jumlah hewan kurban warga LDII. Pada 2020, kurban warga LDII mencapai 40.190 ekor ternak. Pada 2021 akibat pandemi Covid-19 dan ekonomi lesu, jumlah kurban turun menjadi 39.301 ekor. Pada 2022, jumlah kurban meningkat mencapai 42.646 ekor ternak.

Tahun ini, 2023, tambah meningkat mencapai 43.493 ekor, dengan rincian 23.710 ekor sapi, 19.766 ekor kambing, dan 17 ekor kerbau. Jika dinominalkan, kurban warga LDII tahun ini sekitar Rp652 miliar. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut