Lahan Pengganti TPA Sarimukti KBB Disiapkan, Lokasi Masih Dirahasiakan
BANDUNG BARAT, iNews.id - Pemkab Bandung Barat (KBB) telah menandai lokasi baru sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah pengganti TPA Sarimukti yang akan habis kontraknya pada tahun 2023 mendatang. Akan tetapi kepastian lokasi TPA pengganti ini masih dirahasiakan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), KBB, Anugerah mengatakan, lokasi TPA yang baru masih berada di Desa Sarimukti. Namun untuk lokasi, dirinya belum mau menyebutkan karena dikhawatirkan akan terjadi lonjakan harga tanah ketika masyarakat tahu lahan tersebut akan dibeli pemda.
"Lokasi lahan yang baru sudah ada, tinggal dibayar untuk pembebasannya. Pilihannya, masih tetap di Desa Sarimukti," ucapnya, Jumat (17/9/2021).
Dia menjelaskan, sejauh ini sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di 10 kecamatan yang sudah terlayani pengangkutan sampah mencapai sekitar 150 ton/hari. Semuanya dibuang ke TPA Sarimukti dengan sampah dari kabupaten/kota lainnya di wilayah Bandung Raya.
Ketika masa kontrak TPA Sarimukti habis pada 2023, maka pembuangan sampah Bandung Raya akan dipusatkan ke TPA Legoknangka di Nagreg, Kabupaten Bandung. Namun dari total produksi sampah di KBB sebanyak 150 ton/hari yang akan dibuang ke TPA Legoknangka hanya 75 ton.
"Nah sisanya itu (75 ton) yang akan dibuang ke TPA baru yang sedang kita siapkan. Harapannya di TPA yang baru akan ada pengolahan sampahnya sehingga sampah bisa didaur ulang dan menghasilkan produk yang bermanfaat seperti kompos," sebutnya.
Pihaknya juga nantinya akan membuka peluang bekerja sama dengan kabupaten kota lain seperti Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung untuk membuang sampah ke tempat yang baru. Sebab jika harus membuang produksi sampahnya ke Legoknangka jaraknya lumayan jauh yang berimbas kepada biaya.
"Pertimbangan kita juga itu (jarak), kalau dibuang semua ke Legoknangka biayanya besar. Makanya setengahnya kita buang di KBB agar menghemat biaya, sehingga kalau ada kabupaten/kota lain yang mau buang ke KBB juga kita terima," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi