get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Inspiratif Irsan Muliadi, Mantan Kuli Raih Doktor Predikat Cumlaude Pertama di USU

Kisah Sopyah Gadis Indramayu Nyamar jadi Pria, Rela Kerja Kuli demi hidupi Adik

Minggu, 26 Mei 2024 - 20:17:00 WIB
Kisah Sopyah Gadis Indramayu Nyamar jadi Pria, Rela Kerja Kuli demi hidupi Adik
Sopyah Supriyatin (22) bersama adiknya tinggal di rumah sederhana di atas tanah pemerintah desa di Indramayu. Sopyah rela menyamar jadi pria demi bisa bekerja mencari uang. (Foto: MPI)

INDRAMAYU, iNews.id – Hidup adalah perjuangan. Pepatah itu mungkin yang menginspirasi Sopyah Supriatin (22) untuk tidak menyerah dengan keadaan. Gadis asal Indramayu, Jawa Barat ini pun rela menyamar jadi pria demi bekerja jadi kuli bangunan untuk menghidupi adiknya, Samsul Ramadan (15).

Keduanya juga harus merelakan mimpinya untuk meraih cita-cita karena harus putus sekolah. 

Sopyah dan adiknya tinggal di rumah yang dibangun di atas tanah pemerintah desa di Jalan Samsu, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan, Kabupaten Indramayu.

Sang kakak Sopyah Supriatin yang sejatinya adalah seorang perempuan. Dia rela menjadi buruh kuli bangunan asalkan bisa mendapat upah demi menyambung hidup.

"Asal bisa mendapatkan uang, kerja apa saja gak masalah, untuk menghidupi adik saya," ujar dia ditemui di kediamannya belum lama ini.

Sopyah mengungkapkan, apa pun dikerjakannya demi mendapat upah seperti mengangkut dan mengaduk semen, dan lain sebagainya. Hal ini pula yang membuat penampilannya seperti laki-laki. 

Namun, lanjut dia, pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari. Dalam beberapa hari terakhir ini, Sopyah menganggur karena tidak ada panggilan bekerja.

“Tapi sekarang lagi gak kerja-kerja, soalnya masih belum ada yang manggil. Jadi saya lagi nganggur,” ungkap dia.

Sopyah menuturkan, sebenarnya ia masih memiliki ayah, namun merantau ke luar kota untuk bekerja menjadi buruh serabutan.

"Ayah masih ada, sekarang lagi kerja di Jakarta, tapi kalau ibu sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu. Tinggal berdua di sini sudah satu tahun,” tutur dia.

Sopyah menceritakan, selama ditinggal orang tua, kadang ada tetangga yang berbaik hati memberikan makan. Meski begitu, ia tetap bekerja lantaran enggan membebani siapapun dengan kondisi yang dialaminya.

Pejabat Dinas Pendidikan Indramayu mendatangi Sopyah dan adiknya yang putus sekolah. (Foto: MPI)
Pejabat Dinas Pendidikan Indramayu mendatangi Sopyah dan adiknya yang putus sekolah. (Foto: MPI)

Sopyah mengakui, kadang sampai tidak bisa makan lantaran tak memiliki uang. “Kadang pernah dua hari gak makan, kadang pernah tiga hari,” ucap dia.

Modal Usaha dan Sekolah

Beruntung, kisah keduanya kini sudah sampai ke telinga pemerintah daerah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu dan Pemerintah Kecamatan Indramayu sudah datang mengunjungi keduanya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut