Kisah Pilu Abah Utay di Malangbong Garut, di Masa Tuanya Hidup Bersama Anak ODGJ
Kondisi kesehatan Abah Utay memang menurun. Sejak delapan bulan lalu, kaki Abah Utay sudah tidak bisa digunakan untuk berjalan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia dibantu oleh anak kedua yang ODGJ.
Menurut Abah Utay, walaupun sang anak merupakan ODGJ, tetapi baktinya tidak lepas dari sang bapak. Anaknya itu membantu Abah Utay berjalan, memasak, membawa air, dan merawat ternak itik.
“Saya punya empat anak. Anak yang pertama meninggal. Yang kedua alami gangguan jiwa dan sekarang menemani saya. Yang ketiga juga ODGJ tetapi sekarang tidak tahu di mana karena ada yang bawa (untuk dirawat). Alhamdulillah anak bungsu saya normal dan sekarang sudah berkeluarga,” ujar Abah Utay.
Meski hidup dalam kondisi sulit, Abah Utay memilih tidak ikut si bungsu sebab takut merepotkan anaknya tersebut. Dia lebih memilih hidup mandiri. Terkadang Abah Utay dibantu oleh tetangga dan pemerintah desa. “Alhamdulillah dengan anak saya yang ODGJ masih bisa hidup meskipun pas-pasan,” tuturnya.
Editor: Agus Warsudi