get app
inews
Aa Text
Read Next : Dedi Mulyadi Nangis saat Melepas Sapi-Sapi di Kandang untuk Kurban

Kisah Mang Budi Petugas Sampah Rawat Bayi yang Dibuang di TPA Panembong Subang

Kamis, 14 Juli 2022 - 12:11:00 WIB
Kisah Mang Budi Petugas Sampah Rawat Bayi yang Dibuang di TPA Panembong Subang
Mang Budi membagikan kisahnya merawat bayi yang dibuang di TPA Panembong. Dedi Mulyadi takjub kepada sikap hidup Mang Budi yang ikhlas berbagi walaupun hidup pas-pasan. (FOTO: ISTIMEWA)

SUBANG, iNews.id - Mang Budi, pria paruh baya yang bekerja sebagai pengangkut sampah. Walaupun hidup pas-pasan, Mang Budi tak lupa berbagi kepada sesama, salah satunya merawat bayi yang dibuang orang tuanya di TPA Panembong.

Kisah teladan Mang Budi ini terungkap setelah anggota DPR RI Dedi Mulyadi bertemu dengan pria itu secara tak sengaja. Saat itu, Kang Dedi, berkeliling Subang menggunakan sepeda motor. Dia berhenti saat melihat seorang petugas kebersihan membawa motor sampah bersama seorang anak laki-laki.

Pria bernama Mang Budi itu berprofesi sebagai tukang. Setiap hari Mang Budi berkeliling mengangkut sampah bersama seorang bocah bernama Ramdhani (7) yang merupakan anak tetangganya.

“Suka ikut ini, pak, bantu angkutin sampah. Orang tuanya mah ngurus kebon sama domba orang. Dia (bocah) juga suka bantuin ngarit sama ngangon,” ujar Mang Budi kepada Kang Dedi dalam rilis yang diterima iNews.id.

Setiap hari, kata Budi, selalu mengangkut sampah dari sejumlah tempat kemudian dibawa ke Pasar Panjang. Nantinya di Pasar Panjang sampah akan diangkut menggunakan mobil.

Bagi Kang Dedi, kegiatan Ramdhani ikut membantu Budi adalah sebuah bentuk kemandirian. Namun ia berpesan agar Ramdhani tetap memprioritaskan pendidikan.

“Gak apa-apa ikut bantu juga. Tapi nanti kalau sudah masuk sekolah tetap nomor satu pendidikan. Nanti sekali-kali boleh kalau libur bantu-bantu lagi,” ujar Dedi.

Dedi pun meminta diantar ke rumah orang tua Ramdhani. Ternyata, keluarga Ramdhani tinggal di tanah Perhutani, daerah Cimerta, Subang. Ramdhani tinggal bersama kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai petani penggarap dan mengurus ternak milik seseorang dengan upah Rp50.000 per hari.

Selama ini, orang tua Ramdhani banyak terbantu oleh Mang Budi. Meski hidup serba pas-pasan, Mang Budi membantu keluarga Ramdhani baik secara finansial maupun berbagi pekerjaan. “Saya banyak dibantu sama Mang Budi, pak. Anak saya juga suka dikasih pekerjaan sama dia,” kata orang tua Ramdhani.

Meski demikian Kang Dedi Mulyadi berharap orang tua Ramdhani bisa mencarikan kegiatan lain untuk anaknya. Sebab jika ikut membantu mengangkut sampah akan berada seharian di jalanan dan khawatir akan mengganggu waktu belajar.

Dedi pun memberikan sejumlah uang kepada orang tua Ramdhani untuk dibelikan dua ekor domba. Nantinya selain mengurus milik orang lain, Ramdhani bisa berkegiatan menggembala domba dan mencari rumput untuk ternaknya itu.

“Nanti kalau ikut angkut sampah pasti pulangnya malam, tidak baik kalau keseringan. Lebih baik sekarang fokus bantuin orang tua ngurus domba dan sekolah,” kata Dedi.

Tak hanya keluarga Ramdhani, Kang Dedi juga memberikan sejumlah uang kepada Mang Budi untuk dibelikan domba. Namun Mang Budi menolak uang pemberian Kang Dedi. Mang Budi justru meminta Kang Dedi memberikan uang tersebut kepada keluarga Ramdhani.

Jawaban tak biasa itu menimbulkan pertanyaan bagi Dedi. “Gak apa-apa ini buat Mang Budi juga. Nanti dombanya dibelikan terus diangon barengan. Karena saya lihat ini sudah seperti keluarga,” kata Dedi.

Tiba-tiba Mang Budi meneteskan air mata. Dia teringat dengan anak angkatnya yang kini telah beranjak dewasa dan bekerja. Dulu anak tersebut dibuang oleh seseorang di dalam dus di TPA Panembong.

“Mang Budi ada satu ngurus juga anak yatim. Dulunya, nemu anak itu di TPA Panembong di dalam dus. Sekarang alhamdulillah sudah tamat SMA dan bekerja,” ujar Mang Budi.

Kang Dedi pun semakin heran dan takjub dengan Mang Budi. Dia pun lantas menanyakan kenekatan Mang Budi mau mengurus anak tersebut meki pun hidup serba pas-pasan.

“Gak apa-apa, Pak, hanya Allah yang tahu soal rezeki. Alhamdulillah kerejekian (tercukupi). Dulu nemu anak itu status saya masih honorer, sekarang alhamdulillah saya sudah PNS,” kata Mang Budi.

Setelah dibujuk akhirnya Mang Budi mau menerima uang tersebut untuk dibelikan domba. Nanti, domba Mang Budi akan diurus oleh keluarga Ramdhani.

“Mang Budi ini membantu bukan karena mampu, tapi membantu karena hati. Menolong karena mampu itu biasa, tapi menolong karena ketidakmampuan itu luar biasa,” pungkas Kang Dedi Mulyadi. 

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut