Kenapa Orang Sunda Tidak Bisa Ngomong F? Ternyata Dipengaruhi Sejarah Ratusan Tahun

Aksara Sunda Baku terdiri dari 32 aksara dasar, yaitu 7 aksara swara (aksara vokal mandiri): a, é, i, o, u, e, dan eu, dan 23 aksara ngalagena (konsonan berbunyi: ka-ga-nga, ca-ja-nya, ta-da-na, pa-ba-ma, ya-ra-la, wa-sa-ha, fa-va-qa-xa-za.
Lima aksara ngalagena tambahan dimunculkan untuk merekam perkembangan bahasa Sunda, termasuk penyerapan kata-kata dari bahasa asing. Walaupun demikian, bentukan aksara tambahan ini bukan merupakan kreasi baru, melainkan dihasilkan melalui proses modifikasi dari aksara yang telah ada sebelumnya.
Sebagai contoh: aksara fa" dan va merupakan modifikasi dari aksara pa, kemudian aksara "qa" dan "xa" merupakan modifikasi dari aksara ka, dan aksara "za" merupakan modifikasi dari aksara ja.
Selain itu terdapat pula dua aksara tambahan yakni "kha" dan "sya", yang digunakan untuk menulis ⟨خ⟩ dan ⟨ش⟩ kata serapan dari Arab.
Dengan melihat hal itu, meskipun awalnya tidak dikenal huruf f, v, q dan z, dalam perkembangannya terjadi modifikasi telah dimasukkan pada aksara ngalagena.
Editor: Asep Supiandi