Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang, Polisi Fokus Selidiki Sidik Jari di TKP
SUBANG, iNews.id - Penyelidikan intensif terus dilakukan polisi untuk menyingkap tabir misteri kasus pembunuhan seorang ibu bernama Tuti Suhartini (56) dan putrinya Amelia Mustika Ratu (23) yang jasadnya ditemukan dalam bagasi mobil Alphard di Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penyidik kepolisian saat ini tengah fokus menyelidikihasil rekaman CCTV serta hasil olah TKP.
Satu di antara beberapa temuan di TKP yang jadi fokus penyelidikan adalah sidik jari di rumah korban atau lokasi pembunuhan. Sidik jari yang ditemukan itu disebut-sebut milik Yosef, suami almarhumah Tuti Ssekaligus ayah kandung Amelia.
Hal ini diketahui dari informasi yang didapat Yoris, kakak kandung Amelia atau anak pertama Yosef dan Tuti, yang diungkapkan oleh perepuan yang bernama Yeti dalam wawancara yang diposting dalam akun YouTube atas nama Heri Susanto, Senin (20/9/2021).
"Ada curiga-curiga, tapi gak taulah, karena sidik jarinya juga banyak si papah, ceunah gitu bilangnya ke saya. Di jaketnya juga ada darahnya," kata Yeti menceritakan curhatan Yoris dalam tayangan video YouTube berdurasi 4 menit 54 detik yang sudah ditonton lebih dari 81 ribu kali sejak diupload dua hari lalu itu.
Yeti kemudian menasehati Yoris, jika pun memang benar pelakunya ayahnya, dia jangan marah atau dendam karena bagaimanapun Yosef adalah ayah kandungnya. Namun demikian, dirinya dan keluarga berharap dugaan itu salah. Meskipun kecurigaan itu didasari temuan olah TKP soal adanya bercak darah di jaket Yosef.
"Yoris juga (dengan keadaan ini) sangat marah sekali. Apalagi sempat dipojokan. Yoris sudah ada curiga, tapi dia terus (berpikir) positif karena emang dia papahnya, jadi tidak terlalu begitu lah,"tambah dia.
Kemudian selain sidik jari dan bercak darah juga ditemukan DNA salah seorang kerabat korban bernama Danu, pada sebuah puntung rokok yang ada di dalam rumah korban. Hal ini berdasarkan hasil olah TKP penyidik menemukan puntung rokok dengan berbagai merek.
Tak hanya itu, penyidik juga menemukan sebuah Helm berwarna kuning. Hingga akhirnya kembali melakukan pemeriksaan terhadap kerabat dan keluarga korban tersebut termasuk Danu.
Diketahui, Danu atau Muhammad Ramdanu atau adalah sepupu dari korban Amelia. Danu mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan Yosef. Dia merupakan staf Tata Usaha di Yayasan Bina Prestasi Nasional milik dari keluarga korban.
Danu cukup sering dihubungi dan disuruh Yosef untuk keperluan yayasan dan pengakuan terakhirnya disuruh oleh Yosef untuk mengecek rumah Tuti. Informasinya adalah Tuti dan Amalia kala itu diculik orang tak dikenal, dan karena panik Danu langsung datang masuk kerumah Tuti.
Bahkan, dalam pemeriksaan polisi Yosef sebelumnya, pernah menyebut seseorang memiliki akses keluar masuk ke rumah korban. Seseorang itu ditunjukan kepada Danu. Bahkan, Danu biasa datang ke rumah Tuti dan Amalia pada malam hari dan memiliki akses ke rumah tersebut.
Tudingan itu langsung dibantah Danu. Dia mengatakan bahwa dirinya memang sering ke rumah Tuti. Namun kedatangannya hanya jika dipanggil atau disuruh oleh korban. Termasuk soal tudingan Danu memiliki kunci rumah korban, itu tidak benar.
"Itu gak bener, Danu gak pernah pegang kunci rumah. Yang Danu pegang itu kunci SMK (sekolah). Danu sering datang itu karena disuruh. Kalau gak disuruh mah gak pernah datang," tutur Danu.
Meski sejumlah fakta telah dikumpulkan, tapi hingga saat ini belum ada satupun tersangka yang ditetapkan. Polisi tidak mau gegabah menentukan siapa tersangka dibalik kasus ini. Beberapa barang bukti yang ada dianggap masih belum cukup untuk menentukan tersangka.
Sementara itu, Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef, mengklarifikasi soal jaket kliennya yang dipertanyakan tersebut. Berdasar pengakuan Yosef, jaket tersebut dilepas sebelum masuk ke dalam rumah. Saat itu Yosef tiba ke rumah yang jadi TKP pada pukul 07.15 WIB.
Dia pulang mengendarai motor tanpa memakai helm sepulang dari rumah istri mudanya. Kemudian memarkir motornya di sebelah mobil Alphard yang saat itu sudah berbalik arah.
"Saat itu dia belum tahu ada jasad anak dan istrinya dalam mobil. Karena, sempat mau buka pintu mobil gak berhasil. Kemudian Pak Yosef ini masuk melalui pintu depan. Di situ ada kursi, lalu membuka jaketnya dan di simpan. Dia (Yosef) masuk rumah tanpa jaket. Saat itu kondisi rumah sudah berantakan," kata Rohman.
Saat itu, ujar Rohman, Yosef mulai curiga dan panik karena saat masuk ke dalam rumah ada banyak bercak darah. Kemudian mencari istri dan anaknya juga sudah tidak ada. Dari situ dia bertemu Pak Ujang hingga akhirnya memutuskan untuk lapor ke Polsek Jalancagak.
Seperti diketahui, kasus pembunuhan di Subang tersebut saat ini telah diambil alih Bareskrim Polri. Alasanya kasus ini membutuhkan pengungkapan yang mendalam. Sebelumnya Bareskrim Mabes Polri dirunkan hanya untuk membantu penyidik Polres Subang dan Ditkrimum Polda Jabar.
Editor: Agus Warsudi