get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang, Polisi Periksa Lebih dari 100 Saksi

Jejak di Kuku Korban Bisa Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang

Kamis, 17 Februari 2022 - 18:02:00 WIB
Jejak di Kuku Korban Bisa Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang
Almarhumah Amelia Mustika Ratu, korban pembunuhan di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang. (FOTO: ISTIMEWA)

SUBANG, iNews.id - Sesuatu yang mengering di kuku korban Amelia Mustika Ratu (23) dinilai dapat jadi petunjuk untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang. Jejak di kuku itu bisa saja milik pelaku yang menghabisi korban.

Ada dugaan, saat akan dibunuh, korban Amelia melakukan perlawanan sehingga meninggalkan jejak di kukunya. Dengan mendalami jejak di kuku korban, diharapkan kasus pembunuhan yang telah diselimuti kabur misteri selama enam bulan ini dapat terungkap.

Akademisi di Thailand, Anjas dikutip dari channel YouTube menuturkan, dari awal kasus Subang sampai sekarang banyak meninggalkan misteri yang belum terpecahkan. Misteri berawal dari kurangnya keterangan yang diberikan tim penyidik kasus pembunuhan ini dalam menjawab berbagai dugaan yang muncul di publik.

Salah satu misteri yang belum terpecahkan, kata Anjas, soal ditemukannya sesuatu di kuku Amel. Isu ini muncul setelah tim penyidik dari Mabes Polri yang dipimpin ahli forensik Sumy Hastry melakukan autopsi kedua di makam korban Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mustika Ratu pada (2/10/2021).

"Meskipun Sumy HAstry tidak memberikan keterangan penting mengenai hal tersebut. Namun, banyak dugaan bahwa ada kemungkinan terjadi perlawanan yang dilakukan Amel sebelum dieksekusi," kata Anjas.

Sementara, dialog antara Sumy Hastry dengan Denny Darko menyatakan, dari hasil autopsi kedua, memberikan dua hal yang mengoreksi dan menambahkan. Koreksi mengenai soal waktu kematian dan tambahan dari hasil autopsi pertama. 

Sumy Hastry juga menuturkan Tuti dan Amelia dimakamkan di permakaman tanah yang kering sehingga masih ada yang bisa diambil untuk diteliti.

Sedangkan Anjas menduga sesuatu yang ditemukan di kuku Amel bukanlah jejak DNA yang mengarah pelaku. Penyidik sudah tidak mengandalkan keterangan saksi karena kasus ini sudah berjalan berbulan-bulan. 

Menurut Anjas, tim penyidik akan mengambil langkah untuk menghubungkannya dengan petunjuk dari hasil upaya-upaya penyelidikan berbasis ilmiah.

“Dengan pemeriksaan ilmiah, bisa menentukan tipikal kondisi kuku. Bukan jejak DNA tapi mungkin ada sesuatu hal dari ratusan saksi yang telah diperiksa tersebut bisa cek atau disesuaikan dengan kondisi kuku Amel,” tuturnya.

“Kalau tangan Amel mencakar seseorang maka luka cakar tersebut yang ditemukan di salah satu saksi adalah luka kecelakaan, tercakar kucing atau manusia. Apakah ini tipikal identik dengan kukunya Amel, ini bisa ditelusuri secara ilmiah,” ucap Anjas.

Pengumpulan sampel DNA para saksi yang sudah diperiksa lebih dari seratus orang tersebut akan sangat penting untuk menyinkronkan dengan apa yang ditemukan di kuku Amel. 

Namun, ujar Anjas, satu sampel DNA saja butuh biaya cukup besar dan waktu yang cukup lama. Meskipun demikian, dia meyakini, tim penyidik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini, sudah melakukan berbagai hal, termasuk yang selama ini dianggap misteri oleh publik. Namun, tim penyidik tidak membeberkannya ke media.

Diketahui, Kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalacagak, Kabupaten Subang telah lebih dari enam bulan berlalu. 

Namun saat ini aktor utama sekaligus pelaku pembunuhan yang terjadi pada Rabu 18 Agustus 2021 itu masih berkeliaran bebas. Kasus yang menjadi perhatian masyarakat luas di Indonesia ini menyisakan misteri yang belum terpecahkan. 

Ditreskrimum Polda Jawa Barat (Jabar) telah merilis sketsa terduga pelaku pembunuhan dan menyebarkannya ke seluruh jajaran kepolisian di Indonesia. Namun, sampai kini belum ada titik kasus pembunuhan itu segera terungkap. 

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut