Ikut Tangkap Pelaku Bentrok di PG Jatitujuh, Kapolres: Luka Majalengka Terlalu Dalam
MAJALENGKA, iNews.id - Kapolres Majalengka AKBP Edwin Effendi ikut melakukan penyisiran dan penangkapan para terduga pelaku penyerangan di areal PG Jatitujuh, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu pada Senin (4/10/2021). Kehadiran Kapolres dalam proses penegakan hukum itu dilakukan karena merasa empati dengan warga Jatitujuh, Majalengka yang jadi korban penyerangan itu.
Kapolres Majalengka mengatakan, ada alasan kuat dirinya berinisiatif menyaksikan langsung proses penegakan hukum tersebut, dari mulai penyisiran hingga penangkapan orang-orang yang diduga terlibat dalam peristiwa berdarah tersebut.
"Luka Majalengka terlalu dalam, sehingga saya harus menyaksikan proses hukumnya. Saya hadir pada proses penyisiran. hadir apel di Polsek Cikedung (Kecamatan Cikedung), lalu ke Desa Amis (Kecamatan Cikedung) untuk menangkap ketua organisasi itu," kata Kapolres Majalengka saat melayat ke rumah duka Suhenda di Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Selasa (5/10/2021).
AKBP Edwin Effendi menyatakan meminta maaf atas bentrokan maut yang menewaskan dua warga, Suenda dan Yayat akiba diserang kelompok Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis) di lahan PG Jatitujuh, Kecamatan Tukdana, Indramayu.
"Kami mohon maaf, saat kejadian tidak bisa langsung ke TKP (tempat kejadian perkara) karena tidak ada pemberitahuan terkait kejadian itu. Koordinasinya ke Polres Indramayu, ternyata korbannya adalah warga Majalengka," ujar AKBP Edwin.
Saat ini, tutur Kapolres Majalengka, proses hukum atas kasus penyerangan yang menewaskan dua warga Jatitujuh itu ditangani Polres Indramayu. Sebab, lokasi kejadian bentrokan maut masuk wilayah hukum Indramayu.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Majalengka mengimbau warga tidak terpancing untuk melakukan aksi-aksi yang bisa memperkeruh suasana keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Polisi akan mengambil tindakan tegas jika ada yang memanfaatkan kondisi ini untuk memperkeruh suasana. "Masyarakat diimbau tidak terpancing menyerang balik. Kalau berinisiatif melakukan serangan balik, mohon maaf, akan saya tertibkan (tindak tegas)," tutur Kapolres Majalengka.
Sementara itu, isak tangis keluarga mewarnai pemakaman Suenda dan Yayat, dua warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021). Suhenda dan Yayan merupakan korban bentrok di areal PG Jatitujuh, yang berlokasi di Tukdana, Indramayu pada Senin (4/10/2021) siang.
Suenda yang merupakan Ketua Padepokan Awaliah, dimakamkan di Blok Sibatok, Desa Sumber Kulon, Jatitujuh. Sedangkan Yayat, Ketua BUMDes Desa Jatiraga dimakamkan di Desa Jatiraga, Jatitujuh.
Berdasarkan hasil autopsi di RS Bhayangkara Losarang Indramayu, korban Suhenda, warga Desa Sumber Kulon dan Dede Sutaryan alias Yayat warga Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Majalengka, tewas akibat menderita luka bacok di sekujur badan.
Pantauan di lokasi pemakaman korban Suenda, tampak ratusan warga Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh mengantar jenazah almarhum ke permakaman. Keluarga almarhum tak kuasa menahan kesedihan mereka lantaran Suenda meninggal secara tragis.
Suasana serupa terlihat di Desa Jatiraga. Keluarga, kerabat, dan tetangga mengantarkan jenazah almarhum Yayat ke permakaman. Mereka melakukan doa bersama atas meninggalnya Yayat.
Sampai saat ini, petugas gabungan dari TNI dan Polri serta masyarakat di dua desa masih berjaga jaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Sebelumnya, petugas Polres Indramayu telah menangkap 24 orang, ketua dan anggota Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis) yang diduga terlibat dalam bentrok maut di areal PT PG Rajawali II Jatitujuh.
Sebanyak 10 orang di antarannya yang diduga sebagai provokator bentrok maut di lahan tebu PT PG Rajawali II Jatitujuh yang mengakibatkan dua petani meninggal dunia diproses secara hukum.
"Yang kami amankan ada 10 orang mereka merupakan pentolan dari gerombolan F-Kamis," kata Kapolres Indramayu AKBP Mokhamad Lukman Syarif, Senin (4/10/2021).
AKBP M Lukman Syarif menyatakan, satu dari 10 orang yang ditangkap merupakan Ketua F-Kamis berinisial T karena mereka diduga kuat menjadi provokator dalam bentrokan berdarah yang mengakibatkan dua petani penggarap asal Jatitujuh, Kabupaten Majalengka meninggal dunia.
Sengketa lahan tebu terutama di sekitar Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, sudah terjadi sejak lama. F-Kamis diduga sering menghasut para petani.
Editor: Agus Warsudi