Ibu Hamil Ini Menangis Mengadu ke Dedi Mulyadi karena Terjaring Razia PPKM

PURWAKARTA, iNews.id - Seorang ibu hamil di Purwakarta mengadu kepada anggota DPR Dedi Mulyadi. Sambil menangis, ibu bernama Wini Amelia yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang itu mengaku baru terjaring operasi razia Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Tadi malam, saya menerima kehadiran seorang ibu bernama Wini Amelia. Dia sedang hamil dan datang kepada saya dalam keadaan menangis. Dia mengaku terjaring operasi razia PPKM," kata Dedi Mulyadi dikutip iNews.id dalam postingan-nya di Instagram, Kamis (15/7/2021).
Wini Amelia berprofesi sebagai penjual kopi sachet di halaman Stasiun Kereta Api Purwakarta. Namun, karena tetap berjualan saat PPKM Darurat, dia terjaring operasi razia. Dia pun harus membayar denda pengadilan sebesar Rp150.000.
Bagi sebagian orang, jumlah itu terbilang kecil. Namun bagi Wini Amelia, Rp150.00 jumlah yang sangat besar. Jika dia harus membayarnya, dia bisa tidak punya modal lagi untuk berjualan dan tidak bisa bisa memenuhi kebutuhan hidup sehar-hari.
"Ibu Wini bisa saja membayar, akan tetapi dengan risiko tidak punya modal lagi untuk berjualan dan untuk makan sehari-hari. Karena jumlah uang denda itu baginya sangat besar," kata Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi yang mendengar curhatan dari ibu hamil itu menyampaikan, petugas yang menggelar razia PPKM darurat tidak salah dalam melaksanakan tugasnya. Sebab, mereka memang ditugaskan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19.
"Saya katakan kepada Ibu Wini, bahwa petugas lapangan sedang melaksanakan tugas dan mereka sama sekali tidak keliru. Oleh karena, langkah mereka adalah dalam rangka menekan penyebaran virus Covid-19," katanya.
Namun, Dedi menilai, saat PPKM Darurat, nasib warga seperti Wini Amelia perlu mendapat perhatian. Mereka kalangan masyarakat yang sehari-hari sulit memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi jika mereka tidak bisa berjualan dan harus membayar denda yang terbilang besar.
Editor: Maria Christina