Ganggu Peziarah di Makam Sunan Gunung Jati, Pengemis Berkedok Sodaqoh Ditertibkan
“Dari pendataan yang kami lakukan, mayoritas bukan warga sini. Mereka datang dari luar daerah dan membuat para peziarah merasa tidak nyaman,” katanya.
Imron juga menyampaikan kehadiran para pengemis dan pengamen mengganggu aktivitas pelaku usaha di sekitar makam.
“Saya berdialog langsung dengan pedagang. Mereka mengeluh karena banyaknya pengemis membuat peziarah enggan berbelanja di toko atau warung mereka,” ucapnya.
Imron menambahkan, meski kawasan Makam Sunan Gunung Jati bukan bagian dari penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cirebon, kawasan ini memiliki potensi luar biasa dengan jumlah kunjungan mencapai 1 juta pengunjung per bulan.
“Meskipun bukan objek PAD, kawasan ini punya nilai budaya dan religius yang sangat tinggi. Wajib kita jaga bersama,” katanya.
Pihak Forkopimda Cirebon berkomitmen untuk terus melakukan penertiban secara berkala. Penanganan dilakukan secara persuasif, terutama bagi pengemis yang benar-benar membutuhkan, seperti lansia dan penyandang disabilitas.
Editor: Donald Karouw