get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Pemaksaan Peziarah, Bupati Sidak Pengemis di Makam Sunan Gunung Jati

Ganggu Peziarah di Makam Sunan Gunung Jati, Pengemis Berkedok Sodaqoh Ditertibkan

Kamis, 07 Agustus 2025 - 12:37:00 WIB
Ganggu Peziarah di Makam Sunan Gunung Jati, Pengemis Berkedok Sodaqoh Ditertibkan
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar bersama Forkopimda Kabupaten Cirebon meninjau kompleks pemakaman wisata religi Gunung Jati. (Foto: MPI/Muslimin)

CIREBON, iNews.id – Aksi para pengemis yang berkedok sodaqoh di kawasan makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, kembali menjadi sorotan publik setelah video mereka memaksa peziarah viral di media sosial. Aksi tersebut dinilai mengganggu kenyamanan peziarah dan mencoreng nilai-nilai religius kawasan wisata spiritual yang dihormati tersebut.

Menanggapi keresahan masyarakat, aparat gabungan dari Polres Cirebon Kota, Satpol PP Kabupaten Cirebon dan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon langsung melakukan aksi penertiban pada Rabu (6/8/2025). Dalam operasi tersebut, seorang pengemis perempuan diamankan karena dianggap telah mengganggu peziarah secara langsung.

Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar mengatakan, penertiban ini merupakan bagian dari upaya pembinaan yang sudah dilakukan sejak sepekan terakhir.

“Kami menertibkan berbagai unsur di sekitar area makam, termasuk pengurus, petugas keamanan lokal, serta warga yang melakukan aktivitas meminta-minta. Tujuannya adalah menjaga ketertiban dan menghormati nilai-nilai religi yang melekat pada kawasan Makam Sunan Gunung Jati,” ujar AKBP Eko, Kamis (7/8/2025).

Lebih lanjut, Eko menyebut pihaknya sedang menyelidiki dugaan adanya pengemis yang dikoordinir secara terorganisir, termasuk mobilisasi anak-anak dari luar daerah.

“Kalau ada yang mengkoordinir, pasti kami tindak tegas. Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga pelanggaran etika sosial,” katanya.

Bupati Cirebon H Imron yang turut hadir dalam kegiatan penertiban menegaskan sebagian besar pengemis yang beroperasi di kawasan tersebut berasal dari luar Cirebon.

“Dari pendataan yang kami lakukan, mayoritas bukan warga sini. Mereka datang dari luar daerah dan membuat para peziarah merasa tidak nyaman,” katanya.

Imron juga menyampaikan kehadiran para pengemis dan pengamen mengganggu aktivitas pelaku usaha di sekitar makam.

“Saya berdialog langsung dengan pedagang. Mereka mengeluh karena banyaknya pengemis membuat peziarah enggan berbelanja di toko atau warung mereka,” ucapnya.

Imron menambahkan, meski kawasan Makam Sunan Gunung Jati bukan bagian dari penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cirebon, kawasan ini memiliki potensi luar biasa dengan jumlah kunjungan mencapai 1 juta pengunjung per bulan.

“Meskipun bukan objek PAD, kawasan ini punya nilai budaya dan religius yang sangat tinggi. Wajib kita jaga bersama,” katanya.

Pihak Forkopimda Cirebon berkomitmen untuk terus melakukan penertiban secara berkala. Penanganan dilakukan secara persuasif, terutama bagi pengemis yang benar-benar membutuhkan, seperti lansia dan penyandang disabilitas.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut