Filosofi Dedi Mulyadi Naik Angkot ke PA Purwakarta dan Jabat Tangan Istri yang Gugat Cerai
“Minimal ada satu keluarga yang terkompensasi mendapat kebahagiaan. Begitu juga pulangnya ada penumpang yang dibayarin dan ada sopir yang beberapa hari ke depan satu keluarga terbahagiakan. Ya mudah-mudahan ada dua keluarga sopir angkot yang mendapat kebahagiaan di hari itu,” ujarnya.
Kang Dedi menyadari meski bukan kepala daerah, namun kehadirannya sebagai anggota DPR bisa mewakili perasaan mereka. “Walaupun saya tidak bisa memberi lebih banyak minimal dalam beberapa hari mereka (sopir angkot) bisa bahagia. Itu lah kehidupan,” tutur Kang Dedi.
Menurut Kang Dedi, hidup bukanlah untuk diri sendiri melainkan juga orang lain. “Menghormati itu lebih baik daripada ingin dihormati. Kita berdiri itu jauh lebih baik daripada sekadar duduk. Kita mengulurkan tangan jauh lebih baik dibanding dengan selalu diberi uluran tangan. Jadi kita tidak akan rugi melakukan sesuatu yang terhormat,” ucapnya.
Editor: Agus Warsudi