Dinilai Beratkan Pengunjung, Pengelola Bonbin Bandung Tak Berlakukan Rapid Test Antigen

BANDUNG, iNews.id - Pengelola Kebun Binatang Bandung tidak akan menerapkan syarat wajib rapid antigen bagi pengunjung luar Bandung. Keputusan itu diambil karena rapid test antigen dinilai sulit dan memberatkan pengunjung dan pengelola tempat wisata.
Marketing Communication (Marcom) Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafii mengatakan, pihaknya sudah menerima surat edaran terkait aturan wisatawan wajib rapid antigen.
Kendati begitu, dia mengaku aturan tersebut tidak akan ditetapkan. Pihaknya memilih menegakkan aturan protokol kesehatan secara ketat.
"Untuk pengunjung kami, aturan itu sulit ditetapkan. Apalagi kan harganya lumayan mahal, antara Rp170.000 hingga 250.000. Sementara masuk ke Kebun Binatang Rp50.000 per orang," kata Sulhan, Selasa (22/12/2020).
Selain itu, ujar pria yang akrab disapa Aan ini, mayoritas atau sekitar 60 persen pengujung Kebun Binatang Bandung berasal dari luar kota. Saat ini saja rata rata pengujung harian sengaja 450 orang.
Dengan aturan itu, diperkirakan pengujung bonbin akan merosot sekitar 60 persen. Kondisi itu akan sangat berat. Apalagi pihaknya harus memberi makan satwa dengan jumlah dana yang tidak sedikit.
"Imbas pembatasan beberapa waktu lalu, juga belum pulih. Kalau ini dibatasi lagi, bagaimana nasib satwa dan tenaga kerja kami," ujarnya.
Aan menuturkan, Kebun Binatang Bandung memilih menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Seperti mengukur suhu tubuh pengunjung, mennyediakan fasilitas cuci tangan, menjaga jarak, menjadikan handsanitizer, dilarang makan di dalam tempat wahana dan lainnya.
Diketahui, Pemkot Bandung telah menerbitkan surat edaran yang mewajibkan setiap wisatawan memiliki bukti hasil rapid test antigen negatif Covid-19. Aturan tersebut tindak lanjut dari SW gubernur Jabar dan BNPB khusus untuk libur Natal dan tahun baru.
Editor: Agus Warsudi