Desain Istana IKN Baru, Filosofi Ini yang Diwariskan dari Simbolisasi Garuda
Dijelaskannya, dari sisi gedung Istana Garuda akan dibangun dengan menerapkan konsep green building. Penggunaan logam tembaga sebagai bahan utama yang membentuk Burung Garuda, sudah dilakukan dengan mempertimbangkan sifat logam ini yang lentur, mudah dibentuk, dan anti korosi. Sebagai logam, tembaga konduktor yang baik dan tidak mudah ditumbuhi oleh jenis-jenis jamur, lumut, bahkan virus.
Pada bagian permukaan, logam ini akan dibentuk menjadi bilah-bilah berupa garis-garis vertikal yang membentuk sosok garuda, dan akan berfungsi sebagai sun louvre. Bilah-bilah itu akan menjadi peredam sinar matahari agar tidak langsung menerpa dinding kaca di belakangnya. Teknik seperti ini akan sangat mengefesienkan penggunaan energi listrik, karena jendela-jendela bisa dibuka.
"Bangunan Istana Garuda didesain menghadap ke tenggara untuk menyiasati paparan langsung sinar matahari dari timur dan barat. Dengan demikian sinar matahari tak langsung masuk ke dalam gedung. Jadi suhu dalam gedung tidak terlalu panas, dan itu sudah dikaji secara scientis melalui metode smart geometry analysis," ujar peraih penghargaan Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah RI tahun 2014 ini.
Istana Garuda, lanjut Nyoman, merupakan satu dari beberapa karya monumental yang menerapkan perpaduan antara seni, teknologi, dan sains, seperti layaknya pembangunan Garuda Wisnu Kencana (GWK).
“Hal serupa akan diterapkan pada pembangunan Istana Garuda. Jadi ini hasil perpaduan seni, teknologi, dan sains. Tanpa itu, mustahil menghasilkan bangunan berbentuk patung yang gigantik,” ucapnya.
Editor: Asep Supiandi