Dedi Mulyadi Mediasi Warga Jatiluhur Purwakarta dan Pabrik terkait Limbah, Ini Hasilnya
“Apa sih yang menjadi problem kok tiba-tiba bau lagi. Harus ada aspek yang dijelaskan. Kalau soal kimia itu dulu ada, tapi kok sekarang tetap bau. Ini teknis yang harus dijelaskan kenapa delapan tahun lalu gak bau kok sekarang bau lagi. Ini kenapa?” ucap Kang Dedi.
Terakhir, Kang Dedi menitipkan pesan kepada warga dan tokoh masyarakat bahwa problem limbah tidak bisa ditukar dengan beras atau sembako lainnya. Sebab problem limbah harus diselesaikan secara ilmiah.
Kang Dedi mengaku tak setuju jika setiap ada peristiwa kebocoran limbah atau lainnya ditandai dengan pembagian sembako. Sebab hal itu akan membentuk persepsi masyarakat yang ketergantungan bahkan berharap terjadi kebocoran agar mendapatkan bantuan dari perusahaan.
“Andai kata perusahaan akan membagikan, ya bagikan saja pada yang memang tidak mampu. Jangan sampai nanti orang gak dapat-dapat sembako berdoa mudah-mudahan bau. Dalam pandangan saya perusahaan tidak perlu karena perusahaan telah bayar pajak dan CSR, tetapi di Indonesia perusahaanya baik masih memberikan bantuan,” ucap Dedi.
“Sehingga permintaan kita saat ini problem segera ditemukan, persoalannya dulu 8 tahun ke belakang tidak ada (bau), ini harus dicari solusinya. Kuncinya pada tata kelola limbah,” ujarnya.
Editor: Agus Warsudi