Daerah Penghasil Sapi Perah di Jawa Barat, Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

BANDUNG, iNews.id - Daerah penghasil sapi perah di Jawa Barat sempat terimbas gegara penularan penyakit kuku dan mulut (PMK), beberapa waktu lalu. Bahkan, tak sedikit peternak harus kehilangan sapi perah yang selama ini menjadi andalan untuk pemenuhan ekonomi keluarga.
Beruntung kasus itu tidak berlangsung terlalu lama meskipun tetap menjadi ancaman yang sewaktu-waktu bisa mengintai. Adanya vaksin ternak setidaknya bisa menguatkan daya tahan tubuh sapi perah dari serangan PMK di waktu-waktu mendatang.
Selama ini, banyak daerah penghasil sapi perah di Jawa Barat dengan produksi susu berlimpah. Sentra-sentra peternakan sapi di Jawa Barat kembali menggeliat dan memberikan harapan besar produksi susu pun bisa lebih besar lagi.
Salah satu daerah penghasil sapi perah di Jawa Barat, yakni Kabupaten Bandung Bandung Barat (KBB). Berdasarkan data di laman jabar.bps.go.id, jumlah sapi perah di KBB yakni sebanyak 39.433 ekor.
Salah satu sentra peternakan sapi perah di KBB, yakni Lembang. Peternakan sapi di Lembang ini termasuk sudah tua atau ada sejak zaman Kolonial Belanda.
Pada saat pemerintahan kolonial Belanda, sapi perah sesmpat diimpor secara bergelombang dan masuk ke kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pertimbangannya, di lokasi yang bercuaca dingin itu sangat untuk dibudi dayakan. Lembang dipilih menjadi daerah pertama di Hindia Belanda untuk membudidayakan sapi perah. Para peneliti asal Belanda diketahui sudah mengamati iklim yang ada di Lembang.
Lembang memiliki iklim yang cukup dingin, sehingga Belanda memilihnya sebagai daerah pertama untuk budi daya sapi perah milik mereka.
Daerah penghasil sapi perah di Jawa Barat lainnya, yakni Kabupaten Bandung. Jumlah sapi perah di Kabupaten Bandung per tahun 2021 berhasil menghasilkan sapi perah sebanyak 27.668 ekor.
Salah satu daerah sentra peternakan sapi perah adalah Pangalengan. Selama ini Pangelangan merupakan pemasok susu sejak lama. Bahkan juga sejak zaman Belanda. Para pemilik peternakan ini bergabung dalam Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) untuk pengembangan peteternakan di sana.
Sebelum peternakan sapi dimiliki oleh warga setempat, pada zaman Belanda terdapat beberapa peternakan sapi seperti De Friensche Terp, Almanak, Van Der Els, dan Big Man. Mereka memasarkan susu tersebut ke Bandung, satu di antaranya ke Bandungche Melk Center (BMC) di Jalan Aceh No 30.
BMC berdiri pada akhir tahun 1928. Menurut laman bmc-bandung.com, BMC adalah koperasi susu pertama yang menggunakan peralatan pabrik pengolahan susu berteknologi tinggi pada zaman Hinda-Belanda, termasuk pengolahan susu dengan sistem pasteurisasi.
Peternakan sapi milik orang Belanda yang memasok susu ke BMC dibubarkan oleh orang Jepang yang menjajah Indonesia. Sapi-sapi itu beralih tangan dan dipelihara oleh penduduk sekitar sebagai usaha keluarga.
Garut menjadi salah satu daerah penghasil sapi perah di Jawa Barat. Berdasarkan data Pemkab Garut pada tahun 2021, populasi hewan ternak ini mencapai 12.368 ekor dengan produksi susu sebanyak 12.963.787 liter.
Kabupaten ini memiliki potensi peternakan yang sangat baik. Tidak hanya sapi perah tapi produk unggulan peternakan Kabupaten Garut yang sudah cukup dikenal adalah domba dan kambing.
Luas lahan penggembalaan di Kabupaten Garut kurang lebih mencapai 2.651,65 Ha yang menghasilkan produksi pakan ternak sebanyak 93.187,08 Ton, sehingga produktivitas lahan penggembalaan dalam menghasilkan pakan sebesar 28,29 ton/ha.
Selama ini Bogor terkenal dengan umbi-umbian talas. Namun tidak hanya itu, wilayah ini juga menjadi salah satu daerah penghasil sapi perah di Jawa Barat. Salah satunya yang terletak di Kelurahan Kebonpedes, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Peternakan sapi perah di sini sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu.
Para peternak sapi perah di Kebonpedes ini bukanlah peternak besar dengan ratusan atau puluhan sapi. Jumlah sapi dalam sebuah kandang terbatas antara 4-15 ekor saja. Terdapat beberapa kandang di sepanjang jalan. Kesemuanya berbaur dengan rumah-rumah tinggal. Mereka tergabung dalam sebuah Kelompok Ternak Sapi Perah dan Penggemukan.
Daerah penghasil sapi perah di Jawa Barat lainnya yakni Kabupaten Kuningan. Di kabupaten ini diketahui sebagai salah satu penghasil susu sapi cukup besar dengan jumlah populasi berdasarkan data tahun 2021 sebanyak 7.892 ekor.
Kecamatan Ciggugur merupakan satu dari sekian banyak sentra sapi perah di Kabupaten Kuningan. Di wilayah ini terdapat ratusan peternak dengan populasi sapi perah cukup banyak.
Produksi susu segarbisa mencapai 50.000 liter per hari yang dihasilkan dari Cigugur untuk memenuhi permintaan sejumlah perusahaan susu di Indonesia juga pasar lokal.
Itulah lima daerah penghasil sapi perah di Jawa Barat. Tentunya di kota atau kabupaten lain pun banyak tersebar peternak sapi perah dengan populasi yang tidak sedikit.
Editor: Asep Supiandi