get app
inews
Aa Text
Read Next : Dedi Mulyadi Takjub dengan Pengobatan ala Kang Haris, Tak Ditarif dan Andalkan Rempah

Dadong Mandang, Kuli Bangunan Perempuan Tangguh Bikin Dedi Mulyadi Teringat Sosok Ibu

Kamis, 23 Juni 2022 - 09:15:00 WIB
Dadong Mandang, Kuli Bangunan Perempuan Tangguh Bikin Dedi Mulyadi Teringat Sosok Ibu
Dadong Mandang, perempuan lanjut usia yang bekerja menjadi kuli bangunan demi menghidupi keluarganya. (FOTO: ISTIMEWA)

BADUNG, iNews.id - Di tengah kesibukan kunjungan kerja di Bali, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi bertemu dengan Dadong Mandang, perempuan tangguh yang bekerja sebagai kuli bangunan. Dadong Mandag mengingatkan Kang Dedi akan sosok ibunya yang telah lama wafat.

Pertemuan antara Kang Dedi dengan Dadong Mandang terjadi tak sengaja. Saat itu, Kang Dedi berada di dalam mobil melihat sosok perempuan tua yang menjadi kuli bangunan di sekitar Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Perempuan tersebut terlihat sedang mengaduk semen dan memecah batu di lokasi proyek.

Ibu bernama Dadong Mandang itu menarik perhatian Kang Dedi. Dia bekerja menjadi peladen atau kenek bangunan yang salah satu tugasnya membuat adonan semen dan memecah batu. Dia bekerja sudah cukup lama karena suaminya sakit. 

“Suami Dadong gak kerja, sakit sudah tua,” kata Dadong Mandang kepada Kang Dedi yang menyapanya, dalam rilis resmi yang diterima iNews.id.

Dalam satu hari, Dadong Mandang mendapat upah Rp100.000. Dari pagi hingga sore, dia harus bekerja keras memecahkan batu menggunakan palu besar untuk kebutuhan proyek pembangunan. Di proyek desa tersebut hanya Dadong yang perempuan dan telah lanjut usia. Rekan kerjanya adalah pria yang kebanyakan berasal dari Pulau Jawa.

Melihat ketangguhan Dadong, Dedi memberikan apresiasi berupa uang. Awalnya Dadong menolak karena tiba-tiba diberi uang oleh orang yang baru dikenal. Setelah diberi penjelasan akhirnya uang itu diterima.

Tak sampai di situ, Kang Dedi pun meminta izin kepada mandor proyek untuk mengajak Dadong melihat rumahnya. Dadong pun diberi izin dan naik mobil bersama Kang Dedi.

“Dadong kaya ibu saya, suka kerja keras, suka mikul pasir, batu, padi, gabah. Ini tangan mulia bagi kemuliaan hidup. Perempuan hidup mengeluarkan keringat untuk menghidupi keluarga,” ujar Dedi sambil mencium tangan Dadong yang masih kotor oleh sisa proyek.

Kepada Dedi, Dadong menceritakan dulu suaminya bekerja sebagai peternak sapi dengan sistem bagi hasil. Namun saat anak-anaknya beranjak dewasa sang suami sakit sehingga Dadong yang mencari nafkah untuk keluarga.

“Sekarang suami Dadong, Wayan Sarang, sudah sehat tapi istirahat di rumah karena sudah tua. Dadong juga baru dua hari kemarin kerja lagi karena sakit,” kata Dadong.

Di sekitar rumah, Dadong dikenal sebagai wanita tangguh dan tak kenal lelah meski harus bekerja keras seperti laki-laki. Dadong adalah satu-satunya wanita yang bekerja sebagai kuli bangunan di desanya. Bahkan tak menutup kemungkinan juga di Bali.

Setelah beberapa saat berada di rumah Dadong, Kang Dedi mengajaknya berbelanja. Mereka pun menuju sebuah toko pakaian dan sembako untuk membeli berbagai kebutuhan pokok. Dadong pun diberi kain, kemben, dan kaus untuk kebutuhan upacara adat.

Dadong lagi-lagi dibuat bingung dengan Dedi. Sebab barang yang dibelikan dianggap terlalu banyak. Namun akhirnya Dadong menerima dan berterima kasih pada Dedi.

Mereka pun kembali ke rumah Dadong untuk mengantarkan berbagai sembako dan aneka sandang yang baru saja dibeli. Terlihat Dedi langsung memanggul tiga karung beras dari mobil hingga ke dalam dapur.

Singkat cerita keduanya kembali ke mobil untuk menuju lokasi proyek kembali. Di dalam mobil Dadong menyebut uang dan segala barang yang dibelikan oleh Dedi akan dibagikan kepada anak-anaknya. Dedi pun meminta agar uang tetap disimpan oleh Dadong.

“Uangnya jangan dibagi-bagi. Itu uang hasil kerja keras Dadong. Uangnya disimpan saja. Dadong sudang berbuat kebaikan bagi banyak orang,” kata Kang Dedi.

Sesampainya di tempat kerja, Dadong langsung disambut oleh para mandor dan pekerja proyek. Di sana Dadong kembali bekerja seperti biasa setelah menyantap makan siang, bekal dari rumah.

“Dadong adalah cermin perempuan yang setia dan punya hati. Walaupun kata orang Dadong susah, tapi kata alam Dadong itu bahagia,” ujar mantan Bupati Purwakarta dua periode itu.

“Ini (Dadong Mandang) perempuan hebat kaya gini. Walau pun kata orang susah, tapi dia adalah inspirasi untuk Indonesia perempuan yang penuh kesabaran. Dadong mengingatkan pada ibu saya yang mengorbankan segala waktunya untuk anak dan suami tercinta,” tutur Kang Dedi.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut