get app
inews
Aa Text
Read Next : Mencicipi Makanan Khas Cianjur, Ada Geco  yang Legendaris sejak 1948

Cerita Perajin Tembikar Muda di Cianjur, Cobek Rani Tetap Diminati meski di Masa Pandemi

Kamis, 01 April 2021 - 08:52:00 WIB
Cerita Perajin Tembikar Muda di Cianjur, Cobek Rani Tetap Diminati meski di Masa Pandemi
Rani dengan serius sedang mengolah tanah liat untuk dijadikan cobek pesanan dari pengepul. (Foto: iNewsTv/Mochamad Andi Ichsyan)

CIANJUR, iNews.id - Seorang perempuan muda di Kabupaten Cianjur tetap bertahan menjadi perajin cobek dan tungku tradisional dari tanah liat. Seakan tak terdampak pandemi Covid-19, usaha turun-temurun ini terus berjalan dan menjadi mata pencaharian andalan dia dan warga lainnya.

Dia adalah Rani Anjani (22) warga Kampung Ciluncat, Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Di usianya yang masih sangat muda, Rani meyakini ada nuansa berbeda ketika menjadi perajin cobek dan tungku tanah liat. Terdapat sisi lain yang sarat akan makna dan nilai, tidak sebatas berorientasi pada profit atau keuntungan. 

Menurut dia, pada kerajinan tanah liat itu ada keberkahan. Buktinya, meski harus digempur oleh perlengkapan dapur yang semakin modern, cobek dan tungku tanah liat masih tetap bertahan. Begitu pula ketika dihimpit oleh pandemi, malah semakin kuat digemari. Eksistensinya tidak terganggu dengan kondisi dan situasi apapun.

Selain itu, mengolah tanah liat merupakan amanat dari orang tuanya. Pengolahan tanah liat ini merupakan keahlian yang diwariskan secara turun-temurun. 

Ihwal kemampuannya, Rani mampu membuat 50 cobek dalam sehari. Sementara cobek atau tungku tanah liat hingga siap dipasarkan memerlukan waktu cukup lama, dari mulai pembuatan, pengeringan, pembakaran hingga proses akhir atau finishing. Setelah jadi, kerajinan dijual ke pengepul yang sudah menjadi pembeli tetapnya.   

"Hasilnya lumayan dan masih tetap bertahan. Biasanya cobek dijual ke pengepul antara Rp2.000 sampai Rp3.000 per buah, ya tergantung ukuran juga. Nantinya dari pengepul didistribusikan ke ke sejumlah kota seperti Sukabumi, Bogor sampai juga ke Banten, " ujar Rani, Kamis (1/4/2021).

Sementara itu, aparat pemerintahan desa setempat melihat potensi besar dari keahlian warga Kampung Ciluncat ini. Sebab kerajinan tembikar menjadi profesi yang sudah jarang. Sehingga Kampung Ciluncat terus didorong untuk menjadi sentra kerajinan tembikar. 

"Untuk tetap melestarikannya, kami turut serta mengenalkan produk unggulan ini. Ke depan para perajin akan dibantu penyediaan alat produksi agar terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya," kata Kades Cibadak, Elan Hermawan.

Menurutnya, selain menjadi sentra produksi, kampung yang mayoritas warganya perajin cobek dan tungku tradisional ini diharapkan bisa menjadi destinasi wisata dan edukasi bagi wisatawan.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut