Bunbun Kerap Mengamuk, Pria Gangguan Jiwa di KBB Itu Dipasung di Ruangan Khusus
                
            
                BANDUNG BARAT, iNews.id - Bunbun Bunyamin (50), warga Kampung Pasirkihiang, Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terpaksa dipasung di ruangan khusus. Tindakan itu terpaksa dilakukan karena keluarga khawatir Bunbun yang kerap mengamuk, mengganggu warga sekitar.
Berdasarkan keterangan dari keluarga, Bunbun merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Penyakit itu telah diidap Bunbun sejak berusia 19 tahun. Akibat gangguan jiwa itu, Bunbun kerap mengamuk. Karena khawatir menganggu warga, keluarga terpaksa memasung dan mengurung Bunbun.
                                    "Anak saya dulu sempat kerja di pabrik pembuatan ban di Tangerang. Pas pulang, sering ngelamun dan kalau ngomong gak nyambung. Katanya stres di pekerjaan," kata sang ayah, Hapid (76) kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).
Hapid mengemukakan, jika sakitnya sedang kumat, Bunbun kerap mengamuk dan melakukan perbuatan yang mengancam keselamatan keluarga, warga setempat, bahkan diri sendiri.
                                    Pernah suatu ketika, ujar Hapid, Bunbun mengamuk dan melukai ibunya dengan bambu. Lalu dia juga nyaris membakar rumah lantaran merokok di tempat tidur. Hal itu yang membuat keluarga khawatir.
"Apalagi warga sekitar juga menyampaikan perasaan takut dan resah oleh perilaku Bunbun yang tidak terkendali," ujar Hapid.
                                    Disinggung soal upaya pengobatan, suami dari Entin Kartini (75) ini mengaku, saat awal-awal mengalami gangguan jiwa, Bunbun sering dibawa berobat, baik ke dokter di rumah sakit maupun pengobatan tradisional.
                                    Namun upaya itu tidak menunjukkan perubahan ke arah sembuh. Akhirnya keluarga pasrah dan menyerah dengan kondisi Bunbun. Akibat tidak memiliki pilihan lain, akhirnya Bunbun dikurung di dalam rumah.
Dia ditempatkan di ruangan khusus dengan kaki dirantai agar tidak berkeliaran. Meskipun tidak tega namun, keluarga mengaku itu adalah langkah terbaik daripada berisiko mengganggu warga.
                                    "Dibawa ke RS Dustira Cimahi, pernah RSJ Cisarua juga, sampai bapak jual sawah tapi tidak ada hasilnya. Jadi ya sekarang seperti ini (Bunbun dipasung dan dikurung)," tutur Hapid.
Sementara itu, Kepala Desa Sindangkerta Eli mengatakan, secara rutin membantu Bunbun untuk menjalani pengobatan baik di Puskesmas Sindangkerta maupun di RSJ Cisarua.
Eli mengatakan, tidak ada pembiaran dari pemerintah desa, apalagi pemasungan itu adalah keinginan keluarga dengan alasan demi keamanan keluarga dan warga di sekitarnya.
"Pemasungan itu keinginan keluarga untuk keselamatan yang bersangkutan juga. Kami terus upayakan bantuan pengobatan seperti ke puskesmas dan sekarang juga sedang nunggu ketersediaan ruangan di RSJ Cisarua," kata Eli.
Editor: Agus Warsudi