get app
inews
Aa Text
Read Next : Perampokan Berdarah dalam Ruko di Palembang, Suami Tewas dan Istri Kritis

Berbeda dari Mayoritas Masyarakat Dunia, Perempuan di Negara Ini Bakal Boleh Poliandri

Selasa, 29 Juni 2021 - 23:36:00 WIB
Berbeda dari Mayoritas Masyarakat Dunia, Perempuan di Negara Ini Bakal Boleh Poliandri
Ilustrasi pernikahan. (Foto: Ist)

JOHANNESBURG, iNews.id - Sebuah kebijakan melawan arus mayoritas masyarakat dunia, bakal segera diterapkan di Afrika Selatan. Negara ini bakal membolehkan perempuan memiliki lebih dari satu suami alias poliandri.

Kebijakan itu segera diberlakukan menyusul rencana reformasi undang-undang perkawinan yang sedang dibahas untuk melegalkan poliandri bagi kaum perempuan di Afrika Selatan.

Usulan reformasi UU Perkawinan itu disuarakan oleh kaum feminis pembela hak-hak kaum perempuan. Mereka melihat UU Perkawinan di Afsel tak adil karena hanya membolehkan laki-laki memiliki lebih dari satu istri atau poligami.

Kelompok konservatif dan kalangan tokoh agama di Afrika Selatan pun berang, Mereka beralasan, membolehkan perempuan memiliki lebih dari satu suami akan menghancurkan budaya Afrika.

Seorang pengusaha yang memiliki empat istri, Musa Mseleku, dalam acara reality show, mengecam usulan tersebut. "Ini akan menghancurkan budaya Afrika," tuturnya, seraya mempertanyakan status anak-anak dari perempuan pelaku poliandri, dikutip dari BBC.

Menurut Musa, dalam hal pernikahan, laki-laki dan perempuan tak bisa disamakan. Perempuan bisa saja melakukan pekerjaan yang dilakukan laki-laki dalam bidang lain, namun tidak dengan pernikahan.

Musa tak peduli disebut munafik terkait pendiriannya karena sudah memiliki empat istri. "Saya disebut munafik karena pernikahan, tapi sekarang saya lebih suka berbicara ketimbang diam," ujarnya.

Ketua Partai Demokrat Kristen Afrika Pendeta Kenneth Meshoe juga mengecam usulan itu dengan menyebutnya bisa menghancurkan masyarakat. "Akan tiba saatnya ketika seorang laki-laki berkata, 'Anda menghabiskan sebagian besar waktu dengan pria itu dan bukan dengan saya' dan akan ada konflik antara kedua suami itu," kata Kenneth Meshoe.

Seorang profesor peneliti poliandri Collis Machoko, mengatakan, bentuk perlawanan atas propusal reformasi UU sudah diluar kontrol. "Masyarakat Afrika belum siap untuk melakukan kesetaraan sejati," kata Collis.

Dalam penelitiannya di Zimbabwe terhadap 20 perempuan yang berpoliandri serta 45 suami, kehidupan mereka tergolong wajar meskipun ilegal secara hukum. Perempuan biasanya yang memulai mengutarakan niat untuk poliandri kepada laki-laki pilihan. 

Dalam beberapa kasus, para pria memberikan mahar, sementara yang lainnya berkontribusi memberikan nafkah. Alasan pria rela istrinya menikah lagi adalah cinta, di samping tak bisa memuaskan istri secara seksual atau masalah kesuburan.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut