get app
inews
Aa Text
Read Next : Pencuri Ternak Komplotan Zagur di Garut Dicurigai Gunakan Ilmu Hitam

Begini Sepak Terjang Jagur Pimpin Pencurian Ternak di Garut Selatan

Selasa, 02 Mei 2023 - 17:42:00 WIB
Begini Sepak Terjang Jagur Pimpin Pencurian Ternak di Garut Selatan
Sudirman alias Jagur terduduk di atas kursi roda saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Garut, Selasa (2/5/2023). (Foto: iNews.id/Fani Ferdiansyah)

GARUT, iNews.id - Otak kawanan pencuri ternak kawakan di Garut selatan bernama Sudirman alias Jagur merupakan mantan narapidana. Beberapa tahun yang lalu, dia pernah dua kali berurusan dengan hukum. 

Jika dirinci, kasus yang saat itu membuatnya pernah merasakan dinginnya lantai penjara adalah narkoba dan pencurian ternak. Ya, Jagur pernah mencuri ternak kerbau pada beberapa tahun lalu, sebelum dia kembali tertangkap kembali bersama kawanannya karena kasus yang sama. 

Kala itu dia mencuri ternak jenis sapi. Maka tak aneh jika dia terbilang sangat berpengalaman di bidang pencurian ternak.

Pengalaman yang dialami Jagur itu setidaknya dia ungkapkan sendiri kepada Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro, dalam konferensi pers di Mapolres Garut, Selasa (2/5/2023). AKBP Rio Wahyu Anggoro menanyai apakah pria yang berprofesi sebagai buruh ini pernah masuk penjara. 

"Pernah, dua kali (masuk penjara). Kasus narkoba dan sapi," jawab Jagur atas pertanyaan yang dilontarkan Kapolres Garut. 

Selama konferensi pers itu, kepala Jagur menunduk ke arah kedua kakinya yang berlubang dan ditutupi perban. Berbeda dengan enam kawanannya yang mampu berdiri sendiri, residivis ini hanya tertunduk lesu di atas kursi roda. 

Dari wajahnya, pentolan kawanan maling yang terkenal licin ini nampak masih merasa kesakitan. Wajar saja, dua lubang akibat timah panas yang dihadiahkan Polisi kepadanya saat ditangkap Sabtu (29/4/2023) lalu belum kering. 

Kedua tangannya selalu memegangi paha dan lutut kirinya. Selain Jagur, seorang anak buahnya yang bernama Saripudin juga bernasib sama. 

Seperti pimpinannya, Saripudin didor Polisi pada kaki bagian kiri karena mencoba melarikan diri. "Iya siap pak," ucap Saripudin ketika diminta Kapolres Garut untuk tak mengulang perbuatan di kemudian hari. 

Mewakili kawanannya, Jagur menjelaskan aksinya mencuri hewan ternak karena terdesak kebutuhan ekonomi. Penghasilannya yang minim membuat dia harus memutar otak hingga memutuskan melakukan perbuatan haram. 

Namun kini dia berjanji tak akan mencuri lagi. Dalam kasus pencurian ternak modus sembelih di tempat ini, Jagur berperan sebagai jagal yang memotong dan mengambil bagian daging ternak curian. 

Dia mampu memutilasi ternak curiannya dengan senjata tajam mirip pedang dalam waktu yang relatif singkat. Keahliannya memotong-motong hewan membuatnya bisa mengubah dua ekor kerbau berukuran besar tinggal sisa kepala dan tulang dalam satu malam. 

"Tugas dan peran gas masing-masing tersangka berbeda. Ada yang mengawasi atau mengintai sejak siang, hingga memotong hewan ternak curian. Dibantu beberapa tersangka lain, Jagur ini adalah orang yang memotong hewan ternak," kata AKBP Rio Wahyu Anggoro. 

Menurut Polisi, sepak terjang Sudirman alias Jagur bersama kawanannya berlangsung sejak 2021 lalu. Sejak malang melintang di beberapa darah selatan Garut, kawanan ini dilaporkan sudah menggasak ternak hingga menyisakan tulang puluhan kali. 

"Antara 15 hingga 20 ekor, TKP-nya banyak kurang lebih ada 10, ini untuk yang diakui mereka saja, tidak dari kasus lain yang belum terungkap. Kami akan tangani kasus ini secara scientific crime," ujar Kapolres Garut. 

Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Banjarwangi Iptu Amirudin Latif mengaku sempat dibuat kebingungan oleh kawanan Jagur ini. Pasalnya, komplotan maling tersebut kerap tak terendus. 

"Kasus baru selalu muncul. Jujur kami sering dibuat bingung oleh mereka. Aksi pencuriannya terbilang rapi dan tak pernah ada saksi," tutur Iptu Amirudin Latif. 

Iptu Amirudin Latif pun nyaris putus asa karena ulah kawanan Jagur yang berulang kali dilakukan. Seolah tak takut ditangkap, kawanan ini berkali-kali mencuri ternak modus sembelih di tempat selama dua tahun lamanya layaknya pekerjaan sehari-hari. 

"Masyarakat selalu mempertanyakan bagaimana kinerja petugas kepolisian di daerah kami, padahal kami kesulitan untuk mengungkap karena nihilnya saksi dan bersihnya TKP," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut