Aksi Dugaan Pungli Warnai Seleksi Perangkat Desa di Garut, Setor Rp10 Juta Dijamin Lolos

GARUT, iNews.id - Warga mengeluhkan adanya dugaan aksi pungutan liar (pungli) dalam seleksi perangkat desa di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Pungutan terjadi setelah beberapa peserta tes diminta untuk mentransfer uang sebanyak Rp10 juta jika ingin lolos sebagai perangkat desa.
Seorang peserta tes yang enggan disebut identitasnya menuturkan, permintaan uang sebagai syarat lolos seleksi perangkat desa itu datang melalui pesan singkat WhatsApp. Menurutnya, pesan tersebut bukan hanya diterima olehnya saja, melainkan juga beberapa peserta tes lain.
"Saya dan beberapa peserta tes lainnya mendapatkan pesan yang sama melalui WhatsApp dari seorang berinisial AH, yang mengaku sebagai Kasi Pelayanan di Kantor Kecamatan Cilawu. Dia meminta kami menyetorkan uang sebesar Rp10 juta jika ingin lolos jadi perangkat desa," tuturnya, Selasa (6/6/2023).
Dia pun terpaksa tidak menuruti pesan tersebut karena tak memiliki uang yang diminta. Hingga pada akhirnya, dia dan beberapa peserta tes yang tidak menyetor uang dinyatakan tidak lolos dalam pengumuman seleksi perangkat desa.
"Kenapa saya bisa berargumen begini, karena saya memiliki data salah satu peserta seleksi yang menyetorkan uang dan dia dinyatakan lolos seleksi. Pesan singkat yang berisi permintaan menyetorkan uang saya simpan sebagai bukti," ujarnya.
Dia mencurigai praktik dugaan pungli ini terjadi di desa lain Kecamatan Cilawu. Sebab permintaan untuk menyetorkan uang bukan hanya terjadi di desanya saja, melainkan juga diterima para peserta tes dari desa lain.
"Masalah ini sudah dilaporkan ke Muspika tapi tidak ada tanggapan. Orang yang membuat laporan justru malah dipanggil dan diminta tidak meributkan hal ini dengan alasan untuk menjaga kondusivitas di daerah," katanya.
Dia juga menyebutkan, selain dari pihak desa dan kecamatan, panitia seleksi perangkat desa juga ada yang berasal dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Garut. Seorang panitia dari DPMD Garut berinisial E ramai disebut-sebut, sebab orang tersebut dituding ikut mengatur siapa saja yang hendak diloloskan dalam pelaksanaan tes seleksi perangkat desa di Kecamatan Cilawu.
Editor: Asep Supiandi