get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger 59 Warga Sukamentri Gabung NII, Kepala Kesbangpol Garut: Mereka Dicuci Otak

59 Warga Garut yang Sempat Dibaiat NII Akan Jalani Pembinaan

Kamis, 07 Oktober 2021 - 14:14:00 WIB
59 Warga Garut yang Sempat Dibaiat NII Akan Jalani Pembinaan
Permukiman warga di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garutkota. Sebanyak 59 warga di kelurahan ini sempat dibaiat setia kepada NII. (FOTO: iNews/II SOLIHIN)

GARUT, iNews.id - Sebanyak 59 warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garutkota, Kabupaten Garut yang telah dibaiat setia kepada Negara Islam Indonesia (NII), akan menjalani pembinaan. Sebagai langkah awal, mereka telah membuat surat perjanjian untuk setia kepada Negara KEsatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan sumpah setia kepada NKRI 59 warga yang sempat terdoktrin dan dicuci otak NII itu disaksikan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Garut Wahyudijaya mengatakan 59 orang yang sebelumnya terpapar saat ini sudah kembali kepada orang tua mereka. Bakesbangpol Garut akan terus melakukan pembinaan terhadap mereka.

"Mereka yang sebelumnya terindikasi terdoktrin paham NII saat ini telah kembali ke NKRI. Telah dilakukan perjanjian (hitam di atas putih) yang disaksikan para orang tua mereka, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut, bersama pihak terkait. Mereka (berjanji) tidak lagi mengulangi perbuatannya," kata Kepala Bakesbangpol Garut, Kamis (7/10/2021).

Wahyudijaya menyatakan, dua orang yang mendoktrin atau mencuci otak dan mengajak 59 warga Kelurahan Sukamentri untuk sumpah setia kepada NII diproses secara hukum. Mereka akan dikenakan pasal sesuai aturan yang berlaku dan telah dikantongi identitasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 59 warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garutkota diduga dibaiat setia kepada NII. Kasus ini terungkap setelah ada laporan dari orang tua kepada pihak pemerintah Kelurahan Sukamentri. Orang tua merasa aneh dengan dengan perilaku anak mereka. 

Mereka dibaiat masuk NII oleh seorang tokoh. "Berdasarkan keterangan dari Pak Camat kemarin, itu ada 59 orang ya (bergabung dengan NII). Itu di Kelurahan Sukamentri, tapi menyebar ya, di beberapa RW (rukun warga)," kata Kepala Kesbangpol Garut Wahyudijaya, Kamis (7/10/2021).

Wahyudijaya menyatakan, dari 59 orang yang bergabung ke NII, tidak semua anak-anak dan remaja, ada juga yang dewasa. "Ini sasarannya memang anak-anak yang labil ya. Yang sedang mencari bentuk (jati diri). Barangkali ini ada doktrin yang seolah-olah itu (doktrin) menyejukkan. (Sehingga timbul) kesan seolah mereka benar. Jadi brainwashing (cuci otak)," ujar Wahyudijaya.

Ajakan untuk bergabung dengan NII seperti apa? Kepala Kesbangpol Garut menuturkan, metodenya melalui pengajian. Secara perlahan. "Kami sisir, dalam arti, yang melakukan, doktriner, yang melakukan dotrinasinya sudah kami pantau dan afiliasinya ke mana," tutur Kepala Kesbangpol Garut.

Yang dilakukan saat ini, kata Wahyudijaya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, dalam hal ini Kesbangpol Garut, harus ada di tengah-tengah mereka. Mengajak mereka kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Mereka bergabung dengan aliran NII Bakar Misbah yang fokus pada tatanan pemerintahan Islam," ucap Wahyudijaya.

Sementara itu, Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani meminta kepada pihak yang berwajib harus menyelidiki dan menindak para tokoh di balik perekrutan tersebut.

"Ya, yang berwajib harus menyelidiki dan menindak tokoh-tokoh dibalik perekrutan," kata Abdul saat dihubungi MPI, Rabu (06/10/2021).

Menurutnya, kejadian ini masih berhubungan dengan organisasi masyarakat HTI yang ingin mengubah Pancasila sebagai dasar negara menjadi sistem khilafah. "Itu masih ada urusannya dengan HTI," ujarnya.

Seperti diketahui, sebanyak 59 anak dan dewasa diduga terjerumus ke dalam NII. Hal ini diketahui setelah salah satu orang tua dari anak berinisial G (15) melaporkan kepada Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota bahwa anaknya telah masuk ke dalam NII. 

Setelah itu, berbagai pihak seperti tokoh-tokoh agama, TNI/Polri melakukan tabayun dan menyatakan hal ini telah diproses lebih lanjut. Anak pun sudah sadar dan berjanji kembali ke ajaran Islam yang benar.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut