48 Anggota Panwascam Terpilih Dites Urine, Positif Narkoba Digugurkan
BANDUNG BARAT, iNews.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) KBB melakukan tes urine kepada 48 anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) yang baru terpilih. Pelaksanaan tes urine tersebut dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian untuk anggota Panwascam se-KBB yang sudah diumumkan lolos tes.
Sebagai syarat pelantikan, mereka harus melampirkan surat keterangan bebas dari penyalahgunaan narkoba.
"Kalau ada dari merema yang positif narkoba, akan dikembalikan ke pedoman pembentukan Panwascam se-nasional yang dikeluarkan Ketua Bawaslu RI. Yakni status keanggotaan Panwascamnya bisa dibatalkan," kata Koordinator Sekretariat Bawaslu KBB, Agnes Virganti, Kamis (27/10/2022).
Dia menegaskan, salah satu syarat untuk menjadi Panwascam adalah tidak dalam penyalahgunaan narkoba yang dibuktikan dengan surat keterangan. Sehingga otomatis jika hal tersebut dilanggar atau tidak dapat dibuktikan dengan surat keterangan secara tertulis dari lembaga berwenang maka tidak memenuhi persyaratan.
Selain tes urine, lanjut dia, Bawaslu KBB juga melakukan MoU dengan BNN KBB terkait dengan pencegahan pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika di wilayah KBB. Diharapkan bisa menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat.
Disinggung terkait proses rekrutmen anggota Panwascam, Agnes menyebutkan, ke-48 anggota Panwascam KBB ini telah melewati sejumlah tahapan seleksi mulai dari administrasi, tanggapan masyarakat, tes tertulis berbentuk CAT dan wawancara. Akhirnya terpilih 48 dan telah diumumkan dimana dari masing-masing kecamatan diwakili tiga orang.
"Semua tahapan rekrutmen yang dilaksanakan berjalan lancar, sesuai arahan dari Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar," ujarnya.
Kasubag Umum BNN KBB, Ekayana menilai, kegiatan tes urine yang dilaksanakan Bawaslu KBB merupakan awal yang baik. Hal tersebut sesuai dengan amanat pemerintah dalam Inpres Nomor 2 tahun 2020 dan juga Permendagri terkait dengan deteksi dini.
"Ini langkah yang baik untuk pencegahan. Jika hasilnya ada yang positif akan kami asesmen positifnya seperti apa, apa memang pengguna, lagi sakit, tidak sengaja, atau seperti apa," ucapnya.
Editor: Asep Supiandi