3 Mahasiswa Farmasi Unpad Gagas Ide Plastik Ramah Lingkungan Bungkus Jenazah Covid-19
BANDUNG, iNews.id - Tiga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad), mengembangkan gagasan plastik ramah lingkungan atau biodegradable dari bahan pati singkong untuk membungkus jenazah pasien Covid-19. Plastik ini bisa mengurangi pencemaran lingkungan.
Gagasan ilmiah Adira Rahmawaty, Muhammad Ilfadry Rifasta, dan Salsa Sagitasa ini bahkan berhasil menyabet juara III pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Online Tingkat Nasional (LKTI OTN) 2020 yang digelar Universitas Brawijaya dari 6 Mei hingga 8 September lalu. Dengan dosen pembimbing Aliya Nur Hasanah, tim berhasil meraih juara III pada kategori LKTI Agrokompleks.
Adira mengatakan, proses pemulasaran jenazah pasien Covid-19 diketahui menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya dengan membungkus jenazah menggunakan plastik untuk mencegah tidak ada cairan yang keluar. Sayangnya, hal ini menjadi persoalan tersendiri bagi kelestarian lingkungan.
Pembungkusan jenazah menggunakan plastik menjadi masalah mengingat plastik merupakan komponen yang sulit diurai dalam tanah. Butuh waktu paling cepat 100 tahun agar plastik bisa terurai. "Jika kematian Covid-19 terus bertambah, ini berpotensi meningkatkan pencemaran lingkungan," kata Adira, dikutip dari situs resmi Unpad, Rabu (14/10/2020).
Adira mengungkapkan, pati singkong terbukti sebagai bahan plastik yang paling bagus dan mudah terurai. Hal ini diperoleh berdasarkan tinjauan dari sejumlah literatur dari jurnal penelitian yang telah ada.
"Plastik pati singkong akan terurai dalam waktu 12 hari untuk ukuran 1 milimeter. Jika asumsi penggunaan plastik untuk membungkus jenazah adalah sebesar 2 meter persegi, waktu yang diperlukan untuk terurai di tanah hanya enam bulan," kata Adira.
Editor: Maria Christina