1 Juta Kendaraan Diprediksi Melintas di Padalarang KBB saat Arus Mudik-Balik Lebaran

BANDUNG BARAT, iNews.id - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memprediksi sekitar satu juta kendaraan akan melintas di wilayah Jalan Raya Padalarang saat arus mudik dan balik lebaran 2022. Prediksi didasarkan tingginya animo masyarakat untuk pulang kampung setelah selama dua tahun pandemi Covid-19, mudik dilarang.

"Kami prediksi akan ada lebih dari satu juta kendaraan yang akan melintas di wilayah Padalarang saat arus mudik dan balik nanti," Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Lukmanul Hakim, Jumat (22/4/2022).

Baca Juga

Satpol PP KBB Ultimatum PKL Harus Hengkang dari Pasar Tagog Padalarang pada H-7 Lebaran 

Jumlah kendaraan itu, ujar Lukmanul Hakim, mengacu kepada data arus mudik dan balik lebaran pada 2019 saat kondisi normal atau sebelum pandemi Covid-19. Saat itu jumlah mobil yang melintas di Jalan Raya Padalarang mencapai 376.501 kendaraan dan sepeda motor mencapai 1.394.188 kendaraan.

Baca Juga

Rencana Relokasi Warga Cilengkong, BPBD KBB Tunggu Kajian Geologi di Lokasi Longsor

Pada tahun 2020 dan 2021, pemerintah menerapkan aturan larangan mudik lebaran karena terjadi lonjakan kasus Covid-19, jadi tidak ada pergerakan pemudik. Untuk itu pihaknya menyiagakan sebanyak 102 personel untuk pengamanan lalu lintas selama lebaran. "Mereka disebar ke sejumlah titik bergabung bersama unsur dari Polri dan TNI untuk mengurai kemacetan," ujarnya.

Lukmanul Hakim menuturkan, berdasarkan evaluasi angkutan Lebaran, perbandingan tahun 2019 dengan 2020 untuk sepeda motor turun 61,90 persen dan mobil turun 75,33 persen. Sementara perbandingan tahun 2020 dengan 2021 untuk sepeda motor naik 43 persen dan mobil naik 10 persen.

Baca Juga

Pemda KBB Siapkan Mudik Gratis ke Solo dan Yogyakarta, Ini Tanggal Keberangkatan dan Syaratnya

"Petugas juga akan memantau dari CCTV di 42 titik seperti di Simpang Cimareme, Tol Padalarang, Tagog Padalarang, dan sebagiannya, untuk mempercepat penangan lalu lintas jika terjadi kemacetan," tutur Lukmanul Hakim.

Editor: Agus Warsudi