Selama berada di penyekapan, Noviana kerap dipukuli oleh anggota sindikat. "Kepala terbentur dan masih merasakan sakit kepala," ujar Noviana, warga Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi ini.
Para anggota sindikat merobek baju kesayangan Noviana yang dikenakan. Baju itu kini dibuang karena Noviana tidak mau mengingat kejadian penyiksaan disekap di ruang gelap dan pengap.
"Saya ingat terus waktu dimaki-maki leader dan manejer, serta diancam akan dijual ke keperusahaan lain karena dianggap tidak berguna. Bahkan pernah diancam dijual ke rumah pelacuran dan penjualan organ tubuh," tutur dia.
Diketahui, Noviana dijual ke sindikat scammer atau penipu online di Myanmar. Dia bersama belasan warga negara Indonesia (WNI) lainnya, tertipu lowongan kerja ke Thailand dengan syarat mudah.
Editor : Agus Warsudi
perdagangan orang pidana perdagangan orang tppo myanmar konflik myanmar cimahi asal Cimahi kota cimahi
Artikel Terkait