Wamentan Harvic Hasnul Qolbi mengunjungi pabrik pengolahan susu PT ISAM yang dikelola GKSI di Kota Bandung. (FOTO: ISTIMEWA)

Dedi Setiadi menyatakan, jumlah produksi susu segar GSKI saat ini 1.540 ton per hari atau 562 ton per tahun. Karena itu, penambahan populasi sapi perah melalui import menjadi hal yang mendesak dilakukan demi meningkatkan produksi susu nasional.

Sementara itu, Wamentan Harvick mengatakan, ketersediaan susu dalam negeri menjadi salah satu fokus pemerintah. Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menekan angka stunting nasional. “Masalah produksi susu dan stunting menjadi fokus pemerintah,” kata Wamentan.

Harvick Hasnul Qolbi menyatakan, susu sapi merupakan salah satu sumber gizi yang penting untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak bangsa. 

Saat ini ketersediaan susu nasional untuk memenuhi Industri Pengolahan Susu (IPS) baru 20 persen. Sementara sisanya berasal dari impor.

Usulan penambahan jumlah populasi sapi untuk meningkatkan produksi susu nasional segera ditindaklanjuti oleh Kementan. “Penambahan jumlah sapi segera kita tindaklanjuti. Ada kepala dinas ketahanan pangan dan peternakan, serta PT ISAM yang akan datang ke Jakarta untuk lebih mengerucutkan mengenai kebijakan apa yang dapat dirumuskan pemerintah agar tepat sasaran,” ujar Harvick Hasnul Qolbi.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network