"Karena itu, kami mengadu ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Respons dari dinas kesehatan, disuruh buat laporan secara tertulis. Akan ada rapat audit dengan Kadinkes. Lalu nanti ada audit ke Klinik AlXXXX," kata Nadia.
Bentuk pelayanan buruk di klinik tersebut, ujar Nadia, ibu yang hendak melahirkan tidak direspons dengan baik. Akibatnya bayi yang dilahirkan meninggal. Tidak ada perawatan intensif terhadap bayi dengan berat badan 1,5 kilogram (kg). Tapi oleh bidan di klinik justru disuruh pulang.
"(Pelayanannya) sangat-sangat buruk. Yang saya rasakan dan keluarga, pelayanan di Klinik AlXXXX. Klinik AlXXXX juga mengakui bahwa pelayanan memang buruk. Contohnya, si ibu setelah melahirkan tidak dibersihkan, darah. Bayi 1,5 kg disuruh pulang, tidak diinkubator. Setelah pulang juga bayi tidak dikasih ASI sampai beberapa jam," tutur dia.
Bidan di klinik tersebut janji hendak melakukan observasi, setiap 1 jam sekali terhadap bayi. Namun kenyataannya tidak ada. Bidan justru tidur. Saat proses melahirkan, bidan justru main handphone. Tidak ada respons yang tanggap dan cepat kepada si ibu yang mau melahirkan. "Malah dipakai praktik ke mahasiswa di klinik tersebut. Seperti dipakai percobaan gitu," ucap Nadia.
Diberitakan sebelumnya, kasus ini mencuat setelah diunggah ke media sosial (medsos) oleh Nadia Nastasya Silvera, pemilik akun @nadiaanastasyasilvera di Instagram dan diunggah ulang oleh akun @folkshit di X.
Editor : Agus Warsudi
bayi baru lahir jasad bayi baru lahir untuk bayi baru lahir Bayi Meninggal Dunia bayi meninggal Kota Tasikmalaya viral di medsos
Artikel Terkait