KARAWANG, iNews.id - Pemkab Karawang mengevaluasi penanganan kemiskinan lintas sektor secara terintegrasi. Evaluasi dilakukan terkait status Karawang masuk lima besar kemiskinan ekstrem di Jawa Barat.
Status kemiskinan ekstrem ini membuat Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mendapat kritikan dari berbagai pihak.
"Saya juga tidak tahu data yang pakai oleh pemerintah pusat hingga Karawang masuk lima besar kemiskinan ekstrem. Saya kira ada salah paham mengenai data tersebut sehingga kita akan evaluasi," kata Sekda Karawang, Acep Jamhuri, Senin (4/9/21).
Menurut Acep, posisi Karawang saat ini dalam kemiskinan masuk peringkat 14 se-Jawa Barat. Peta kemiskinan Karawang mencapai 8,26 persen. Sedangkan kabupaten lain ada yang mencapai 11 persen angka kemiskinan.
"Kita itu ada di posisi 14 dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Jadi kalau dikatakan miskin ekstrim darimana ya," katanya.
Acep mengatakan, mengatasi kemiskinan di Karawang bukan hanya tanggung jawab bupati dan wakil bupati. Semua pihak seperti perangkat daerah dan termasuk DPRD Karawang juga dilibatkan mengentaskan kemiskinan.
"Semuanya harus dilibatkan untuk mengentaskan kemiskinan. Setiap program pembangunan pemerintah tidak sendiri tapi melibatkan DPRD," ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait