Menurut Herawanto, fasilitas local currency settlement akan memangkas biaya operasional untuk ekspor dan impor. Ini adalah fasilitas untuk penyelesaian transaksi bilateral dua negara. Fasilitas ini akan membantu stabilitas keuangan di tengah kondisi global saat ini. Juga sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap Dolar Amerika.
"Memang fasilitas LCS ini sudah terhubung dengan beberapa negara, seperti Malaysia, Thailand, China, Jepang, dan lainnya. Ini akan terus di tingkatkan agar lebih banyak mata uang yang saling terhubung," katanya.
Dia pun menyayangkan, belum termanfaatkannya LCS membuat perusahaan Indonesia tetap harus membayar menggunakan Dolar Amerika, walapun bukan bertransaksi dengan negara Amerika.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait